Selain Kelelawar, Trenggiling Juga Diduga Penyebar Virus Corona

7 Februari 2020 16:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Trenggiling. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Trenggiling. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah disebut muncul dari daging kelelawar, sekarang virus corona diduga berasal dari trenggiling. Hal ini diungkapkan dari hasil penelitian terbaru para ilmuwan di China.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Jumat (7/2), temuan ini berdasarkan hasil penelitian ilmuwan dari South China Agricultural University. Mereka mengatakan, trenggiling yang biasa dikonsumsi daging dan sisiknya itu potensial sebagai inang virus corona yang sudah menewaskan lebih dari 600 orang di China.
"Temuan terbaru ini akan memberikan kemajuan besar dalam pencegahan dan pengendalian asal virus," ujar pernyataan kampus tersebut di situs mereka.
Ilustrasi Trenggiling. Foto: Getty Images
Pihak kampus tidak menyebutkan lebih lanjut metode penelitian mereka. Namun kantor berita China Xinhua menyebut peneliti South China Agricultural University telah menguji lebih dari 1.000 sampel hewan liar.
Dari penelitian itu, ditemukan urutan genom virus pada trenggiling 99 persen identik dengan pasien virus corona. Dengan temuan ini, para peneliti menyebut bahwa trenggiling adalah "inang perantara yang paling mungkin".
ADVERTISEMENT
Namun Dirk Pfeiffer, profesor kedokteran hewan di City University, Hong Kong, mengatakan masih diperlukan studi lebih lanjut untuk benar-benar memastikan trenggiling adalah inang virus.
"Kesimpulan definitif hanya bisa diambil setelah dibandingkan prevalensi virus corona antara spesies yang berbeda berdasarkan contoh sampel," kata Pfeiffer kepada Reuters.
Petugas keamanan berjaga di sekitar Pasar Makanan Laut Huanan lokasi terdeksi Virus Corona di Wuhan, Hubei, China. Foto: AFP/HECTOR RETAMAL
Seperti halnya kelelawar, trenggiling adalah hewan liar yang juga banyak dikonsumsi di China. Pemerintah China telah melarang penyelundupan trenggiling, namun sulit dibendung karena permintaan dalam negeri melimpah.
Belum ada bukti ilmiah soal khasiat trenggiling. Namun daging dan sisiknya dalam pengobatan tradisional China diyakini berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti radang sendi, pembengkakan, asma, masalah reproduksi, hingga kanker.
Akibat melimpahnya permintaan dari China, trenggiling terancam punah di India, Afrika, dan Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT