Sempat Tutup Akibat Pandemi, Pabrik Pengemasan Air Zamzam di Makkah Operasi Lagi

23 Maret 2021 14:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik pengemasan air zamzam di Kudai, Makkah. Foto: Dok. Haramain Sharifain
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik pengemasan air zamzam di Kudai, Makkah. Foto: Dok. Haramain Sharifain
ADVERTISEMENT
Pabrik pengemasan atau pembotolan air zamzam, King Abdullah ibn Abdul-Aziz Project for Zamzam Water, di Kudai, Makkah, kembali beroperasi, Selasa (23/3/2021).
ADVERTISEMENT
Pabrik yang terletak 4 km dari Masjidil Haram ini tutup sejak tahun lalu akibat pandemi corona.
Pembukaan kembali KPZW diumumkan oleh Kepala Presidensi Dua Masjid Suci, Syeikh As-Sudais. Demikian dikutip dari akun resmi Presidensi.
Waketum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (AMPHURI), Azhar Ghazali, memperlihatkan air zamzam yang dibawa pulang jemaah umrah saat pandemi corona. Foto: kumparan
Masyarakat setempat, jemaah umrah maupun pengunjung Masjidil Haram, dapat mengambil jatah air zamzam di pabrik tersebut.
Pembukaan kembali KPZW tetap menggunakan protokol kesehatan (prokes) ketat. Pabrik hanya melayani masyarakat dan mendistribusikan air zamzam mulai pukul 13.00 hingga 21.00 waktu setempat.
Kuota setiap orang adalah 4 galon masing-masing berisi 5 liter per 15 hari sekali.
Kepala Presidensi Syeikh Sudais (ketiga dari kiri) menyaksikan kereta dorong berisi air zamzam yang akan disebar di Masjidil Haram 20 Maret 2021. Foto: Dok. Reasah Alharmain
Satu galon berisi 5 liter air zamzam dibanderol 5,5 riyal atau sekitar Rp 21 ribu sebagai ongkos ganti pengemasan.
Jumlah maksimum pelanggan yang diizinkan untuk memasuki pusat layanan pelanggan KPZW pada satu waktu selama jam kerja adalah 60 orang.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Saudi Gazette, pelanggan juga bisa mengambil air zamzam di hipermarket atau toko-toko yang bekerja sama dengan KPZW. Tempat-tempat ini mendapat suplai 5 juta botol air zamzam untuk didistribusikan.
Pabrik pengemasan air zamzam di Kudai, Makkah. Foto: Dok. Haramain Sharifain

Pipa 1 Km dari Sumur Air Zamzam

Sumur air zamzam terletak 21 meter sebelah timur Ka’bah di Masjidil Haram dan mulut sumurnya terletak 1,56 meter di bawah mataf (tempat jemaah tawaf).
Dari sumur ini kemudian dibangun pipa sepanjang 1 km menuju pabrik pengemasan air zamzam KPZW di Kudai. Ada dua pompa raksasa untuk memompa air suci dari sumur ke KPZW.
Selain dibagikan kepada jemaah Masjidil Haram dan penduduk Makkah pada umumnya, air zamzam juga dikirim ke Masjid Nabawi di Madinah yang berjarak lebih dari 400 km.
Suasana Masjidil Haram pada masa pandemi. Di kompleks ini terdapat sumur air zamzam Foto: Dok. gph.gov.sa
Pengiriman air suci ini lewat truk kontainer. Sedikitnya 9 truk setiap hari mengirim air zamzam ke Masjid Nabawi.
ADVERTISEMENT
Menurut riwayat, mata air zamzam ditemukan oleh Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim, setelah berlari bolak-balik antara bukit Safa dan bukit Marwa untuk mencari air bagi bayinya, Ismail, yang kehausan.
Hingga kini, air zamzam tidak pernah habis meski dikonsumsi jutaan orang setiap hari.

Sekilas Pabrik Pengemasan Air Zamzam

Mengutip situs Kemenag, KPZW diresmikan pada 3 September 2010. Pembangunan KPZW menelan biaya hingga SAR 700 juta, sepenuhnya didanai oleh Raja Abdullah bin Abdul-Aziz.
Bangunannya tampak megah dengan luas 13.500 m2. Area seluas itu terdiri dari: gedung perkantoran seluas 752 m2, sisanya area pengemasan botol air zamzam, laboratorium, ruang kontrol, serta ruang pompa penyedot air zamzam dari Masjidil Haram.
Petugas meletakkan Botol air zamzam di Masjid Nabawi untuk mereka yang hendak beribadah. Foto: Twitter/@wmngovsa
Di dalamnya, terdapat ruang tangki yang dapat menampung air 10.000 meter kubik. Proyek ini bertujuan agar jemaah haji dapat mengkonsumsi air zamzam berkualitas dan terbebas dari bakteri.
ADVERTISEMENT
Air zamzam yang beredar di luar berasal dari proyek KPZW, baik yang dalam kemasan galon 5 liter maupun 10 liter.
Dengan teknologi canggih, air zamzam di Masjidil Haram disedot menggunakan pompa besar, melalui pipa baja stainlees berukuran 316 inci menuju KPZW. Setelah melalui tahap sterilisasi, air kemudian dikirim balik ke Masjidil Haram. Ini dilakukan demi menjaga kualitas dan higienitasnya.
Air zamzam dibawa jemaah haji dan umrah untuk oleh-oleh Foto: ANTARA
Sebelum tahun 2010, air zamzam belum dikelola dan dijual bebas di pasaran. Sehingga, kehigienisannya tidak terjamin. Karenanya, di masa Raja Abdullah ibn Abdul-Aziz pada tahun 2010 dibangun proyek ini.
Untuk semakin menjamin higienitas, di setiap kemasan botol atau galon tertera masa kedaluwarsa.
Dalam sehari, KPZW dapat menghasilkan 200 ribu galon kemasan 5 liter. Selain itu, ada stok 1,5 juta galon air zamzam di gudang berukuran 58 x 42 m dengan ketinggian 34 m. Stok zamzam ini dimaksudkan sebagai antisipasi bila produksi di KPZW terganggu.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT