news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Semua yang Perlu Anda Tahu soal Kedaluwarsa Vaksin Corona Sinovac

16 Maret 2021 8:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
kemasan Vaksin Corona Sinovac (kiri) dan Kemasan vaksin COVID-19 yang diperlihatkan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) Bio Farma (kanan).  Foto: Thomas Peter /REUTERS dan M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
kemasan Vaksin Corona Sinovac (kiri) dan Kemasan vaksin COVID-19 yang diperlihatkan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) Bio Farma (kanan). Foto: Thomas Peter /REUTERS dan M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemerintah buka suara soal masa kedaluwarsa vaksin Sinovac yang dipakai di Indonesia. Kemenkes menegaskan bahwa vaksin memang ada yang kedaluwarsa pada 25 Maret 2021, namun vaksin tersebut sudah dipakai seluruhnya.
ADVERTISEMENT
"Terkait kedaluwarsa vaksin Sinovac yang akan kedaluwarsa adalah vaksin batch pertama yakni 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis," kata jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/3).
Vaksin ini, kata Nadia, sudah digunakan kepada 1,45 juta nakes dan 50 ribu pemberi pelayanan publik.
"Saat ini vaksin ini sudah habis digunakan," tegas Nadia.
Jubir vaksinasi corona dari Kemenkes Dr. Siti Nadia Tarmizi saat kedatangan Vaksin corona Sinovac tahap 4, di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (2/2) Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Vaksin yang akan kedaluwarsa ini adalah vaksin CoronaVac berbentuk botol kecil atau vial yang berisi satu dosis.
Siti Nadia memastikan vaksin yang kedaluwarsa ini berbeda dengan vaksin yang saat ini masih disuntikkan ke kelompok lanjut usia di atas 60 tahun dan pelayan publik. Kemasannya berbeda, berupa vial dalam kemasan botol besar berisi sepuluh dosis.
“Saat ini menggunakan kemasan botol besar atau vial yang berisikan 10 dosis atau dapat diberikan kepada 10 orang sasaran vaksinasi,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Hal serupa juga ditegaskan oleh jubir vaksinasi dari Bio Farma, Bambang Heriyanto.
"Itu batch no 1 vaksin CoronaVac yang digunakan untuk prioritas pertama, nakes. Sudah kami distribusikan di awal Januari. Tentu sebelum expired vaksinnya seharusnya sudah habis disuntikkan," kata Bambang melalui pesan singkat.
Juru Bicara PT Bio Farma, Bambang Heriyanto memberikan keterangan pers saat kedatangan Vaksin corona Sinovac tahap 4, di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Selasa (2/2) Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
"Sekarang saja sudah masuk program periode kedua untuk petugas pelayanan publik, lansia, ASN, guru, wartawan dll. Jadi no issue dong," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, vaksin yang kedaluwarsa pada 25 Maret 2021 itu sudah dipakai seluruhnya untuk 1,45 juta tenaga kesehatan dan 50 ribu pelayan publik, Selain vaksin siap pakai, Sinovac juga mengirimkan vaksin dalam bentuk bulk (curah) yang hingga saat ini sudah tiba 28 juta dosis.
Bambang mengatakan 20 juta bulk vaksin diproduksi sejak 14 Januari 2021. Vaksin curah itu dimasukkan ke dalam vial atau botol-botol kecil.
ADVERTISEMENT
"Yang diproses dari bulk, sudah 20 bets (sekitar 20 juta dosis). Sudah mendapatkan Lot Release dari BPOM 14 bets (14 juta dosis). Sudah didistribusikan 12 juta dosis lebih," jelasnya.
Vaksin ini masih dan akan digunakan untuk lansia dan petugas publik. Sasarannya 39,5 juta orang.
Petugas medis menunjukan kemasan vaksin COVID-19 produksi Sinovac saat pelaksanaan vaksinasi perdana di Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (14/1). Foto: Andreas Fitri Atmoko/Antara Foto
Lantas, berapa lama ketahanan vaksin ini?
"Shelf life atau masa simpan vaksin yang sudah disetujui BPOM selama izin penggunaan darurat (EUA) ini adalah 6 bulan dari tanggal produksi," jelas Bambang.
Bambang kemudian memberikan penjelasan lebih detail terkait masa kedaluwarsa vaksin. Ia menjelaskan vaksin batch 1, yakni vaksin CoronaVac dari Sinovac siap pakai itu shelf life (umur simpan) yang habis, bukan kedaluwarsa (expired).
"Untuk vaksin ini, istilah yang digunakan bukan kedaluwarsa, tapi shelf life, yang kalau diterjemahkan bebas adalah umur simpan. Untuk vaksin Sinovac, BPOM menetapkan shelf life-nya adalah 6 bulan," kata Bambang.
ADVERTISEMENT
Bambang menegaskan vaksin CoronaVac yang habis shelf life-nya pada 25 Maret sudah disuntikkan seluruhnya ke publik. Jadi masyarakat diimbau tidak perlu khawatir.
"Nah, vaksin yang shelf life-nya akan habis adalah vaksin CoronaVac batch pertama sejumlah 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis sehingga total 3 juta dosis. Vaksin yang didatangkan langsung Desember [2020] lalu dalam bentuk jadi dari Sinovac dan dikemas dalam botol kecil untuk satu kali penyuntikan," jelas Bambang.
Kemasan vaksin COVID-19 diperlihatkan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV), Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1). Foto: M Agung Rajasa/Antara Foto
"Vaksin tersebut telah didistribusikan sejak Januari [2021] lalu dan telah diberikan termasuk kepada Presiden, dan 1,45 juta tenaga Kesehatan, serta 50 ribu petugas pelayanan publik. Jadi vaksin tersebut saat ini telah habis digunakan," tegasnya.
Vaksin yang sekarang digunakan untuk vaksinasi tahap kedua untuk lansia dan petugas pelayanan publik bukan vaksin itu. Melainkan vaksin yang datang di tahap berikutnya dalam bentuk bulk [curah] lalu diproses oleh Bio Farma.
ADVERTISEMENT
Lantas, apakah perbedaan vaksin coronavac dengan vaksin Bio Farma yang dinamakan vaksin COVID-19 itu?
Secara tampilan, vaksin Sinovac dikemas dalam botol kecil untuk satu kali penyuntikan. Dikemas 1 vial 1 dosis, dimasukkan dalam 1 dus berisi 40 vial. Sehingga 1 dus berisi 40 dosis.
Sementara vaksin corona yang diproduksi Bio Farma dikirim dalam bentuk dua dosis sekaligus (multi dose). Sehingga, dalam satu dus nantinya akan berisi sekitar 100 dosis vaksin.
"Vaksin COVID-19 yang saat ini akan diproses Bio Farma nanti akan dikemas dalam kemasan multi dose. Di mana satu vial berisi 10 dosis. Dan dalam 1 dus akan dikemas dalam 10 vial, sehingga dalam 1 dus ada 100 dosis," jelas Bambang.
ADVERTISEMENT
"Tenaga kesehatan sudah dilatih dan mempunyai prosedur tetap bahwa sebelum vaksin disuntikkan akan memeriksa lebih dulu umur simpan vaksin tersebut. Jadi vaksin akan selalu digunakan sebelum umur simpannya berakhir," tuturnya.
Terkait masalah kedaluwarsa ini, jubir vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat, termasuk awak media yang akan mendapatkan jatah vaksinasi kedua pada 16-17 Maret 2021 untuk tenang dan tidak termakan isu.
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac kepada seorang Bhante (Rohaniawan Agama Buddha) di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, Rabu (10/3/2021). Foto: Aji Styawan/ANTARA FOTO
"Jadi jangan takut teman-teman awak media ataupun juga masyarakat yang lainnya bahwa vaksin yang akan kedaluwarsa saat ini sudah tidak ada lagi. Karena sebagian itu sudah disuntikkan pada waktu kita menyelesaikan tahap pertama yaitu dosis pertama untuk tenaga kesehatan," ujar Nadia.
"Sebagian dari dosis kedua untuk tenaga kesehatan dan sebagian lagi itu adalah pemberi pelayanan publik pada dosis penyuntikan pertama," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Untuk program vaksinasi berikutnya yang mulai berjalan untuk kelompok rentan dan masyarakat umum, kata Nadia, pemerintah menggunakan vaksin buatan Bio Farma. Vaksin ini merupakan olahan dari bulk vaksin Sinovac.
"Jadi kemasannya berbeda dengan yang akan kedaluwarsa di bulan Maret ini. Karena itu adalah vaksin Sinovac yang kita terima dalam bentuk langsung jadi atau vaksin CoronaVac yang bentuknya itu satu dosis kecil vial berisi itu satu dosis untuk penyuntikan 1 orang," ucap Nadia.
"Nanti yang akan ataupun yang sekarang kita gunakan ini adalah sebagian besar adalah vaksin produksi Bio Farma yang masa edarnya juga masih cukup lama. Artinya 6 bulan juga tapi kan baru Februari produksinya jadi cukup waktu. Vaksin COVID-19 ini bentuknya adalah vial botol besar yang berisi untuk penyuntikan 9-11 orang," jelasnya lagi.
ADVERTISEMENT

Tanggapan Dinkes di Daerah soal Vaksin Sinovac Kedaluwarsa

ADVERTISEMENT
Dinkes di sejumlah daerah juga menyampaikan tanggapannya terkait isu kedaluwarsa vaksin Sinovac. Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson menegaskan bahwa vaksin Sinovac tahap pertama termin pertama dan kedua dengan expired date Maret 2021 telah habis digunakan.
Harisson mengatakan, vaksin Sinovac dengan expired date Maret 2021 telah habis digunakan untuk tenaga kesehatan. Baik itu di termin pertama dan termin kedua.
“Tahap pertama termin 1 itu untuk tenaga kesehatan, expired date-nya 25 Maret 2021 sebanyak 15.760 vial sudah habis terpakai untuk tenaga kesehatan,” kata Harisson.
Sedangkan vaksin Sinovac untuk tahap kedua termin pertama yang dilakukan terhadap petugas pelayanan publik dan lansia berjumlah 8.780 vial, dengan expired date 26 Juli 2021.
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac secara drive thru untuk lansia ke Pengemudi ojek online di kawasan Kemayoran, Jakarta, Rabu (3/3/2021). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Lalu tahap kedua termin kedua, vaksin tersebut baru datang ke Kalbar pada Senin, 15 Maret 2021 dengan jumlah vaksin 12.330 vial, dan expired date pada Agustus 2021.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Bali Suarjaya juga mengatakan vaksin yang akan habis masa penyimpanannya sudah dipakai seluruhnya. Vaksin berbentuk botol kecil atau vial berisi satu dosis itu sudah digunakan kepada tenaga kesehatan baik dalam penggunaan dosis pertama dan kedua.
“Kita habiskan untuk tenaga kesehatan itu. Kalau yang divaksin itu kan 43 ribu kali dua sudah 86 ribu, sedangkan yang dikirim hanya 76 ribu, otomatis kan habis itu. Sekarang ngambil vaksin Sinovac yang multi dose,” kata Suarjaya.
Pun dengan Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ali Mujahid, yang memastikan vaksin Sinovac tahap pertama yang masa simpannya berakhir 25 Maret sudah disuntikkan kepada tenaga kesehatan.
“Sudahlah (diberikan),” ujar Alwi Mujahid.
“Iya (diberikan) ada tanggalnya, nggak mungkin kami lewati tanggalnya itu,” lanjut Alwi.
ADVERTISEMENT