Seniman Menilai Lomba Baca Puisi Berhadiah Serbet Menghina Peserta

4 Mei 2018 8:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Noval dapat serbet. (Foto: Dok. Noval Fathurrohman)
zoom-in-whitePerbesar
Noval dapat serbet. (Foto: Dok. Noval Fathurrohman)
ADVERTISEMENT
Seorang mahasiswa STIE Bina Bangsa bernama Noval berhasil menjadi juara ke-2 pada lomba baca puisi di depan Kantor Disdikbud Provinis Banten. Setelah dibuka, hadiah tersebut hanya sebuah serbet. Kejadian ini menjadi viral di media sosial, panitia penyelenggara pun dinilai tidak serius menggelar acara lomba tersebut.
ADVERTISEMENT
Sejumlah budayawan dan seniman ikut menanggapi viralnya kejadian ini di media sosial. Seperti budayawan Betawi, Yahya Andi Saputra.
Jika hal itu terjadi secara disengaja, maka sangat merendahkan peserta yang mengikutinya.
"Kalau disengaja jelas itu sangat merendahkan. Menghina sejadi-jadinya. Tapi kalau enggak disengaja, ya panitia harus diingatkan. Kalau perlu disomasi,"ucap Yahya saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Kamis (3/5).
Ia mengaku baru kali ini mendengar lomba baca puisi berhadiah serbet.
"Iya keren, belum pernah ada," katanya yang menyindir.
Yahya mengatakan jika ia yang mendapatkan hadiah tersebut, ia akan menerimanya. Yahya menilai, penitia penyelenggara lomba baca puisi mungkin saja sedang tidak ada dana untuk memberikan hadiah yang lain.
Noval dapat serbet (Foto: Dok: Noval Fatthurohman)
zoom-in-whitePerbesar
Noval dapat serbet (Foto: Dok: Noval Fatthurohman)
"Saya (mungkin) terima saja. Mungkin panitia sudah mati angin. Miskin abis. Tapi seumur-umur ikutin begituan atau jadi panitia, enggak pernah terpikir kasih hadiah serbet. Lucu," katanya menyindir lagi.
ADVERTISEMENT
Sementara, Ketua Harian Saung Ki Laksa, Arie mengatakan masalah seperti ini harus disikapi dengan serius. Hal itu, katanya, menyangkut harga diri Banten.
"Kalau saya sih inginnya masalah seperti ini harus disikapi secara serius karna ini menyangkut harga diri Banten, seniman itu jangkauannya luas dari Sabang sampai Marauke bahkan mancanegara beda dengan pemerintahan, kalau ada yang tersakiti di kubu para seniman maka akan terasa oleh seluruh pelakon seni secara luas," kata Arie saat dihubungi.
Sementara dari pihak panitia dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten Engkos Kosasih belum bisa memberikan jawaban terkait lomba baca puisi tersebut.