Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menjadi petugas pemadam kebakaran bukanlah perkara mudah.
Di Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DKPB) Kota Bandung, perlu tiga tahap seleksi dan tiga bulan pelatihan sebelum para petugas dinyatakan layak mengambil peran dalam sebuah misi.
ADVERTISEMENT
Dari situ, petugas pemadam kebakaran akan dibagi menjadi dua misi: 1) Misi Pemadaman, dan 2) Misi Penyelamatan. Maka dari itu, khususnya di Kota Bandung, petugas pemadam kebakaran dibagi menjadi dua, regu pemadaman dan regu penyelamatan.
Di sebuah misi kebakaran, misalnya, akan diterjunkan tiga regu sekaligus.
“SOP (standar operasional prosedur) biasanya 3-1. Tiga mobil pancar, satu rescue,” kata Elan Suparno, Kepala Seksi Operasi Penyelamatan DKPB Kota Bandung. Maksudnya adalah tiga mobil pemadam, satu mobil penyelamat.
“Mobil itu sekaligus sebagai alat untuk mendorong air. Jadi pada saat kejadian kebakaran, mobil itu nggak berhenti. Karena bersatu dengan mesin (pendorong airnya),” terang Elan Suparno, Kasi Operasi Penyelamatan DKPB Kota Bandung.
Di mobil pancar inilah operator akan dengan gesit mengoperasikan tinggi-rendahnya bar (tekanan air). “Pemadaman itu, bukan karena faktor airnya, tapi faktor dorongannya, yang disebut bar-nya itu.”
ADVERTISEMENT
Trisna Supriatna, pemadam kebakaran asal Garut yang meninggal saat memadamkan kebakaran di pabrik tekstil CV Sandang Jaya, Bandung, Senin (11/9) lalu, adalah operator mobil pancar ini.
Sementara itu, di mobil regu penyelamatan, alat-alat lebih rumit lagi. Di situ, ia menyokong alat-alat untuk kebutuhan forcible entry (jalur masuk paksa), pembukaan jalur penyelamatan, dan tentu saja penyelamatan manusia serta harta bendanya.
“Untuk pendobrak kita pakai forcible entry tool, spreader untuk pembuka. Ataupun misalnya, senso buat motong tralis, atau motong besi, kita punya,” jelas Elan.
Kebetulan, Imam Topik, pemadam yang juga meninggal karena luka berat di kebakaran CV Sandang Jaya, merupakan operator mobil rescue ini.
Selain dua tipe mobil tersebut, ada pula baju khusus yang harus berstandar internasional National Fire Protection Association (NFPA), yang terbagi menjadi tiga macam. Ada pakaian pemadam dan dua macam pakaian penyelamatan.
ADVERTISEMENT
Pakaian Pemadam
“Yang pertama helm, ini standar NFPA, standar internasional. Trus ke fire jacket, juga standar NFPA. Terus fire trouser, harus berstandar juga. Terus sepatu, sama, harus kuat menahan panas, sekaligus dengan sarung tangannya,” kata Bella Bhakti, Komandan Regu 2 Ton 2 Penyelamat, DKPB Kota Bandung.
“Alat tambahan yang lainnya adalah SCBA --self contain breathing apparatus, atau alat bantu pernapasan. Setiap personel wajib memakai alat ini, baik kebakaran besar ataupun kecil,” lanjut Bella.
Pakaian Penyelamat A
“Nah ini, yang cokelat, tim penyelamat. Sengaja dibedakan karena saat di lokasi gampang mencari tim penyelamat aja. Fire jacket-nya sama, dari helm, fire jacket, fire trouser, sepatu, sarung tangan, breathing apparatus itu wajib. Cuma kalau di penyelamat, ada alat tambahan lainnya, seperti kampak, entry tool, macem-macem,” jelas Bella.
ADVERTISEMENT
Pakaian Penyelamat B
“Pakaian penyelamatan sengaja dibedakan dengan pakaian pemadaman. Ini baju terusan, namanya wearpack. Ini dari bentuk helmnya, pakaian, semuanya berbeda. Helmnya sendiri didesain khusus untuk mempermudah penyelamat fleksibel melihat kiri kanan, visibility-nya lebih enak,” kata Bella menjelaskan baju ketiga.
“Khusus pakaian ini dilengkapi dengan goggle-nya, lampunya, kamera untuk merekam kegiatan kita, dan melihat situasi korban, misal ada korban di dalam,” sambungnya. Semuanya, kalau ditotal beratnya bisa 30-50 kilogram.
Namun, daftar tersebut belum semua. Lebih lengkapnya simak infografis berikut.