Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kericuhan berlatar belakang agama yang terjadi di Sri Lanka sejak Minggu (12/5) memakan korban. Seorang pria Muslim berusia 45 tahun tewas tak lama setelah dilarikan ke sebuah rumah sakit di distrik Puttalam.
ADVERTISEMENT
Tak disebutkan kapan pria itu tewas. Namun mengutip AFP, pria itu tewas setelah kerusuhan anti-Muslim menyebar ke tiga distrik di utara Kolombo dalam serangan balasan terhadap bom bunuh diri Paskah.
"Massa telah menyerangnya dengan senjata tajam di bengkelnya. Ini adalah kematian pertama dari kerusuhan," kata polisi Sri Lanka.
Kericuhan ini bermula dari cekcok pada postingan di Facebook. Seorang pengguna Facebook menulis dengan bahasa Sinhala yang berarti "sulit membuat kami menangis" sembari melontarkan celaan terhadap warga Muslim.
Postingan tersebut dibalas oleh pria Muslim bernama Abdul Hameed Mohamed Hasmar, 37, dengan kata berbahasa Inggris yang berarti: "Jangan tertawa, satu hari kau akan menangis".
Akibat peristiwa ini, polisi menetapkan jam malam di Chilaw, sebuah kota besar di Distrik Puttalam.
ADVERTISEMENT
"Jam malam polisi ditetapkan di wilayah kepolisian Chilaw hingga pukul 6 pagi besok untuk mengendalikan situasi," kata juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekera kepada Reuters.
Polisi juga memblokir sementara penggunaan Facebook dan WhatsApp untuk mencegah penyebaran informasi palsu yang meresahkan.
Ketegangan antaragama ini terjadi setelah lebih dari 250 orang tewas dalam pengeboman gereja dan hotel di Sri Lanka akhir April lalu. Sejak saat itu, organisasi-organisasi Islam Sri Lanka menerima puluhan laporan warga Muslim yang diintimidasi atau menerima kekerasan.