Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data BNPB, lahan seluas 942.485 hektar terbakar akibat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sepanjang 2019. Menurut Kepusdatinmas BNPB Agus Wibowo, lahan-lahan tersebut mayoritas berada di Provinsi Kalimatan Tengah, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, terdapat 194.802 sebaran titik panas di sejumlah lokasi. Namun, paling banyak berada di Kalimantan tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Jambi, serta Riau.
"Bencana ini menimbulkan total kerugian ekonomi hingga Rp 75 triliun atau setara dengan 52 juta USD," ucap Agus di Grha BNPB, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (17/12).
Sementara dari segi penanganan, ada 53 helikopter water bombing. Proses tersebut sudah menghabiskan sekitar 471 juta liter air untuk memadamkan api.
"Ada 9.072 personel gabungan yang dikerahkan dan menghabiskan Rp 3,3 triliun," jelasnya.
Berikut 5 provinsi dengan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan terbanyak berdasarkan data BNPB:
Kalteng: 161.297 hektar
Kalbar: 131.654 hektar
NTT: 120.143 hektar
Kalsel: 115.317 hektar
Sumsel: 92.635 hektar
ADVERTISEMENT
Berikut 5 provinsi dengan titik api terbanyak berdasarkan data BNPB:
Kalteng: 39.612 titik
Kalbar: 25.456 titik
Sumsel: 22.446 titik
Jambi: 12.485 titik
Riau: 12.260 titik