Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pembunuhan keji yang dilakukan NF (15) kepada A (5) dipicu sebuah film. Kepada polisi, NF mengaku tega membunuh tetangganya karena terinspirasi Slenderman . Yakni, sosok tanpa wajah yang mengenakan setelan jas berwarna hitam.
ADVERTISEMENT
Pembunuhan yang dipicu Slenderman itu pun bukanlah kali pertama terjadi. Ada sejumlah kasus serupa di Inggris dan AS. Yang paling baru, misalnya, kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Aaron Campbell (16).
Kasus pembunuhan yang dilakukan Campbell terjadi pada 2 Juli 2018. Remaja itu menculik, memperkosa, dan membunuh anak berusia enam tahun, Alesha MacPhail. Peristiwa jahanam itu terjadi di Rothesay, Isle of Bute, Inggris.
Lantas bagaimana kisah itu bermula?
Semua bermula pada libur musim panas. Kala itu, Alesha MacPhail mengunjungi rumah kakek dan nenek dari ayahnya di Isle of Bute. Alesha sendiri selama ini tinggal bersama ibunya di Airdrie, North Lanarkshire. Orang tua Alesha sudah berpisah sejak ia berusia tiga tahun.
Sementara itu, Campbell merupakan teman dari ayah Alesha, Toni McLachlan. Keduanya kenal sejak tahun 2017. Dilansir BBC, Campbell seringkali membeli ganja dari Toni. Hingga pada 2 Juli 2018, Campbell ke rumah Toni dan pembunuhan itu pun terjadi.
ADVERTISEMENT
Malam sekitar pukul 02.00 waktu setempat, Campbell datang ke kediaman Toni. Awalnya ia ingin mencuri ganja dari pria tersebut. Alih-alih mencuri, ia ia justru melihat Alesha sedang tertidur. Pikiran jahat itu pun timbul. Ia menculik Alesha dan membawanya ke hotel.
"Yang saya pikirkan saat melihat (Alesha) hanyalah membunuhnya," kata Campbell seperti dikutip BBC, 21 Maret 2019.
Di hotel itulah perbuatan jahanam itu terjadi. Campbell memperkosa Alesha. Ia lalu mencekiknya hingga tewas. Jenazahnya kemudian dibuang di hutan yang jaraknya 15 menit dari rumah Alesha. Polisi baru menemukan jenazahnya sekitar pukul 08.54 waktu setempat.
Dari hasil pemeriksaan CCTV, polisi akhirnya berhasil menangkap Campbell satu hari setelah peristiwa pembunuhan. Dalam sejumlah fakta pemeriksaan dan persidangan, Campbell mengaku tak menyesali perbuatannya. Ia justru mengaku bahwa dirinya terinspirasi dengan video game Slenderman.
ADVERTISEMENT
Video game tersebut menggambarkan bagaimana suasana horor di hutan slender. Ada kesunyian, kegelapan, dan sound effect yang misterius. Pemain diminta untuk mengumpulkan delapan catatan. Di saat melakukan misi itulah Slenderman akan datang dan menakut-nakuti pemain.
Campbell sendiri sudah lama memainkan game tersebut. Pada tahun 2017, ia bahkan menulis status Facebook yang mengerikan.
“Mungkin saya akan membunuh sekali demi pengalaman seumur hidup, “ kata Campbell.
Pada 21 Maret 2019, Campbell divonis 27 tahun penjara. Keputusan tersebut diambil oleh juri melalui persidangan selama sembilan hari. Ini lebih rendah daripada dakwaan yang meminta Campbell divonis seumur hidup.
Meski demikian, Campbell mengajukan banding. Pada 10 September 2019, masa tahanan diputuskan menjadi 24 tahun. Pertimbangannya adalah Campbell masih di bawah umur. Ia kini mendekam di penjara anak. Nantinya, di usia 21 tahun ia akan dipindahkan ke penjara orang dewasa.
ADVERTISEMENT