Serangan Drone di Mali: 21 Orang Tewas, Ada 11 Anak-anak

26 Agustus 2024 2:02 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menerbangkan drone saat mendung Foto: kckate16/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menerbangkan drone saat mendung Foto: kckate16/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebuah serangan drone di kota Tinzaouaten, sebelah Utara Mali. Serangan tersebut terjadi pada Minggu (25/8) dan menewaskan 21 orang, 11 di antaranya adalah anak-anak.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari reuters serangan itu dilancarkan oleh pemerintah Mali, yang menargetkan basis pemberontak Tuareg, yang tergabung dalam Strategic Framework for the Defence of the People of Azawad (CSP-DPA).
"Serangan itu menyasar apotek, dan tempat berkumpul orang, menyebabkan 21 orang tewas, termasuk 11 anak-anak dan manajer apotek. Lusinan lainnya luka-luka, belum termasuk kerugian material lainnya," kata juru bicara CS-DPA, dikutip reuters, Senin (26/8).
CS-DPA menyalahkan militer Mali dan pasukan bayaran Wagner, termasuk bantuan dari negara tetangga Burkina Faso, dalam mengoperasikan drone tersebut.
Sementara itu, militer Mali, Kementerian Pertahanan Rusia, dan Pemerintahan Militer Burkina Faso belum memberi tanggapan atas serangan ini.
Kontak senjata di kota Tinzaouaten ini terjadi sejak akhir Juli, dan merupakan kekalahan terbesar pasukan bayaran Wagner sejak 2 tahun silam.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, pemberontak Tuareg menyebut telah menewaskan 84 pasukan bayaran Wagner, dan 47 personel militer Mali.