Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Serangan drone Rusia di Kota Sumy, Ukraina timur, Kamis (30/1), menewaskan sembilan orang, termasuk tiga pasangan lanjut usia (lansia) berusia antara 61 dan 74 tahun.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, gambar yang didistribusikan oleh layanan darurat menunjukkan lubang menganga di sisi bangunan dan petugas penyelamat menggali puing-puing untuk mencari korban selamat.
Polisi setempat mengatakan operasi pencarian telah selesai setelah 19 jam. Sembilan mayat ditemukan di reruntuhan, sementara 13 orang terluka.
"Ini adalah tragedi yang mengerikan, kejahatan Rusia yang mengerikan. Sangat penting bagi dunia untuk tidak berhenti menekan Rusia atas teror ini," tulis Presiden Volodymyr Zelensky di media sosial.
"(Presiden Rusia Vladimir) Putin mengaku siap untuk berunding, tetapi inilah yang sebenarnya dia lakukan. Hanya kekuatan yang bisa bekerja dengan pembohong," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiga di media sosial.
Angkatan udara Ukraina mengatakan Moskow telah menyerang dengan 81 pesawat nirawak atau drone, termasuk jenis Shahed yang dirancang Iran. Unit pertahanan udara Ukraina menjatuhkan 37 drone di berbagai wilayah, termasuk di Sumy dan dekat ibu kota Kyiv.
ADVERTISEMENT
Di wilayah selatan Odesa di Laut Hitam, para pejabat mengatakan drone Rusia menargetkan kota pelabuhan Izmail, salah satu dari beberapa pusat ekspor penting Ukraina.
Kepala staf Zelensky Andriy Yermak pada hari Kamis (30/1) menuduh Rusia meluncurkan pesawat nirawak Shahed yang diisi dengan pecahan peluru untuk meningkatkan jumlah korban sipil.
Serangan terpisah Rusia menewaskan satu orang dan melukai 12 lainnya, termasuk dua anak-anak, di wilayah Donetsk timur Ukraina.