Serangan Israel Tewaskan Lima Pekerja yang Sedang Antar Makanan ke Gaza

2 April 2024 10:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak Palestina mengantre untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal, di tengah kekurangan pasokan makanan, di Rafah, selatan Jalur Gaza, 16/1/2024). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak Palestina mengantre untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal, di tengah kekurangan pasokan makanan, di Rafah, selatan Jalur Gaza, 16/1/2024). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
ADVERTISEMENT
Lima karyawan organisasi non-pemerintah World Central Kitchen (WCK) tewas dalam serangan udara Israel di Gaza, Senin (2/4) malam.
ADVERTISEMENT
Mereka yang tewas dalam insiden di Deir al-Balah, Gaza Tengah, itu merupakan warga negara Polandia, Australia, dan Inggris, serta seorang warga Palestina.
“Kami mengetahui laporan bahwa anggota tim World Central Kitchen terbunuh dalam serangan IDF (Militer Israel) saat bekerja untuk mendukung upaya pengiriman makanan kemanusiaan kami di Gaza,” tulis WCK di X, seperti dikutip Reuters.
“Ini adalah sebuah tragedi. Pekerja bantuan kemanusiaan dan warga sipil JANGAN PERNAH menjadi target. JANGAN PERNAH"
Kelompok penguasa Gaza Hamas menduga serangan itu bertujuan untuk "meneror" para pekerja lembaga kemanusiaan internasional dan menghalangi mereka menjalankan misi.
“IDF melakukan upaya ekstensif untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan yang aman, dan telah bekerja sama dengan WCK dalam upaya penting mereka untuk menyediakan makanan dan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza,” ujar militer Israel.
ADVERTISEMENT
Pekerja bantuan Australia yang terbunuh telah teridentifikasi. Media Australia menyebutnya Lalzawmi "Zomi" Frankcom, seorang pria berusia 44 tahun dari Melbourne yang telah bekerja untuk WCK selama lima tahun.
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengkonfirmasi bahwa Frankcom telah tewas dalam serangan udara di Gaza. Mereka juga menuntut pertanggungjawaban atas kematian pekerja bantuan itu.
Warga Palestina mengantri untuk mendapatkan makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, Kamis (21/12/2023). Foto: Fatima Shbair/AP Photo
Juru bicara Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia menyebut laporan kematian pekerja bantuan Australia itu sangat menyedihkan.
“Kami sudah jelas mengenai perlunya perlindungan nyawa warga sipil dalam konflik ini. Kami sangat jelas mengharapkan pekerja kemanusiaan di Gaza memiliki akses yang aman dan tanpa hambatan untuk melakukan pekerjaan penyelamatan nyawa mereka,” ungkap jubir Australia.
Video yang beredar menunjukkan paramedis memindahkan jenazah ke rumah sakit dan memperlihatkan paspor tiga orang yang tewas.
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, akan segera bertindak dan memberlakukan undang-undang baru yang melarang jaringan berita asing yang dianggap membahayakan untuk beroperasi di negara tersebut.
Setidaknya 32.845 warga Palestina telah terbunuh dan 75.392 terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan.