Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kritik sejumlah pihak terhadap penonaktifan 75 pegawai KPK berbuntut panjang. Salah satu dampaknya, mereka yang mengkritik mengaku terkena serangan siber .
ADVERTISEMENT
Hal itu dialami oleh dua eks pimpinan KPK , Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto, serta sejumlah staf ICW. Sebagian di antaranya ada yang dikirimi video porno saat mengikuti webinar.
Ternyata apa yang dialami oleh sejumlah pihak tersebut hanya sedikit dari total serangan siber yang terjadi di Indonesia 3 tahun ke belakang ini.
Menukil data Laporan Tahunan Honeynet Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tahun 2018 hingga 2020, serangan siber di Indonesia sudah mencapai ratusan juta.
Awalnya pada 2018 laporan dibuat, serangan siber tercatat hanya sebesar 12.895.554 di Indonesia. Lalu di 2019 serangan siber naik jumlahnya menjadi 98.243.896.
Puncaknya terjadi pada tahun lalu 2020. Saat itu data kasus serangan siber di Indonesia meroket jadi 316.167.753. Serangan pada tahun tersebut meningkat jumlahnya 24,5 kali lipat dari tahun 2018.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang menjadi sorotan serangan siber di Indonesia adalah berupa malicious software (malware). Dalam laporan tahunan Honeynet BSSN 2020, serangan berasal dari malware disebut masih jadi alat yang banyak digunakan oleh para penyerang siber.
Malware adalah perangkat lunak yang bersifat mengganggu yang dirancang untuk merusak dan menghancurkan komputer dan sistem komputer. Contoh malware yang umum adalah virus, worm, trojan, spyware, adware, dan ransomware.
Umumnya malware menargetkan sistem yang berjalan pada perangkat user melalui file yang dapat diunduh dari suatu sumber.
Meski disebut jadi alat yang banyak digunakan penyerang siber tahun 2020, tren serangan malware ke Indonesia rupanya menunjukkan penurunan dalam 3 tahun terakhir.
Pada 2018, serangan malware ke Indonesia berjumlah 513.863. Setahun setelahnya, turun drastis menjadi 22.750. Baru pada 2020, serangan malware naik lagi ke angka 217.781, kenaikan ini tak melebihi angka malware tahun 2018.
ADVERTISEMENT