Serangan Udara Rusia Menewaskan 7 Warga Sipil di Suriah

11 November 2019 1:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pengendara motor melintasi depan rumah sakit yang rusak setelah serangan udara di Jisr al-Shughur di provinsi timur laut Suriah Idlib, Rabu (10/7). Foto: AFP/Omar HAJ KADOUR
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pengendara motor melintasi depan rumah sakit yang rusak setelah serangan udara di Jisr al-Shughur di provinsi timur laut Suriah Idlib, Rabu (10/7). Foto: AFP/Omar HAJ KADOUR
ADVERTISEMENT
Serangan udara Pemerintah Suriah dan sekutunya Rusia, kembali menewaskan 7 orang warga sipil yang diantaranya 3 anak-anak, Minggu (10/11). Insiden tersebut terjadi di Suriah bagian barat.
ADVERTISEMENT
Lembaga HAM Suriah yang berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), Rami Abdel Rahman menyebut, serangan tersebut merupakan gelombang ke-3 dalam agenda perlawanan terhadap anti-pemerintah Suriah.
"Delapan lainnya cedera dalam penggerebekan dan beberapa dari mereka berada dalam kondisi kritis," kata Kepala SOHR, Rami Abdel Rahman, dilansir AFP, Senin (11/11).
Dalam serangan tersebut, turut menyasar Desa Kafr Ruma di daerah kantong Idlib yang dikelola jihadis anti-pemerintah Suriah. Di sana terdapat tiga juta warga korban konflik perang saudara Suriah.
"Wilayah Idlib, yang merupakan rumah bagi sekitar tiga juta orang termasuk banyak yang terlantar akibat perang saudara delapan tahun Suriah," ujar Rami.
Sebelumnya, Laporan Dewan HAM PBB menyebut, ratusan korban sipil berjatuhan lantaran serangan udara mengenai sekolah, rumah sakit, pasar dan toko bahan pokok. Dari 103 korban, 26 di antaranya merupakan anak-anak.
ADVERTISEMENT
"Tingginya jumlah korban jiwa memperlihatkan tidak pedulinya dunia internasional," kata Ketua Dewan HAM PBB Michelle Bachelet, seperti dikutip dari Al-Jazeera, Sabtu (27/7).