Serba-serbi Gempa 6,1 M di Malang yang Terasa hingga Yogyakarta dan Bali

11 April 2021 8:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berada di rumah yang rusak akibat gempa di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021).  Foto: ANTARA FOTO/STR/Syaiful Arif/aww.
zoom-in-whitePerbesar
Warga berada di rumah yang rusak akibat gempa di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021). Foto: ANTARA FOTO/STR/Syaiful Arif/aww.
ADVERTISEMENT
Gempa bumi berkekuatan 6,1 magnitudo mengguncang Kabupaten Malang, Jawa Timur, sekitar pukul 14.00 WIB. Awalnya BMKG merilis bahwa gempa berkekuatan 6,7 magnitudo, namun setelahnya direvisi.
ADVERTISEMENT
BMKG mengatakan gempa terjadi di laut dengan kedalaman 25 km, dengan pusat gempa berada di 90 km barat daya Kabupaten Malang.
Gempa berkekuatan cukup besar ini dirasakan di sejumlah daerah. Seperti di Bali, seorang warga bernama Fuad mengatakan guncangan gempa sempat membuat warga panik.
"Kerasa banget kata teman-temanku. Kebetulan aku lagi Zoom dan langsung bahas gempa," kata Fuad.
Warga menyaksikan rumah yang rusak akibat gempa di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021). Foto: Syaiful Arif/ANTARA FOTO
Sementara warga lainnya, Kadek, mengatakan sejumlah warga di rumahnya di kawasan Denpasar juga panik. Mereka berhamburan keluar rumah.
"Sempat takut. Jadinya kita keluar rumah semua. Untung hanya berlangsung singkat dan tak ada kerusakan," kata Kadek.
Di Bali, gempa dirasakan di berbagai tempat seperti Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Gianyar. Kepala BPBD Bali Made Rentin mengatakan, tak ada warga yang melaporkan adanya korban jiwa atau kerusakan.
ADVERTISEMENT
"Hampir semua wilayah Bali merasakan gempa. Laporan sementara via radio komunikasi, tidak ada korban dan kerugian yang terjadi akibat gempa ini," kata dia.
Gempa di Malang juga terasa hingga Yogyakarta. Seorang warga bernama Nikolas Niko mengatakan, saat gempa terjadi, air di ember rumahnya sampai bergemericik.
Sejumlah karyawan dan tamu hotel The Balava keluar untuk menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi di Malang, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
"Saya kira sakit kepala ternyata gempa bumi. Air di ember kamar mandi bergemericik," ujarnya melalui pesan singkat.
Di Gamping, Kabupaten Sleman gempa juga terasa. Cahyo Purnomo (34), menjelaskan dirinya yang tengah rapat sempat keluar gedung. Namun, tidak ada kepanikan.
"Terasa. Saya sedang rapat terus keluar ruangan," ujarnya.
"Tadi terasa ada beberapa detik," ujar Purna Nanda (27), warga lainnya di Kecamatan Banguntapan.
Tak hanya itu, gempa juga terasa hingga Surabaya. Pengunjung Plasa Marina Surabaya berhamburan keluar gedung begitu merasakan getaran gempa.
ADVERTISEMENT
Dari video yang beredar di sebuah akun Instagram, terlihat sejumlah pengunjung mal secara tertib keluar gedung saat gempa terjadi.
Sejumlah karyawan dan tamu hotel The Balava keluar untuk menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi di Malang, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Jaiman, salah seorang security Plasa Marina Surabaya membenarkan adanya proses evakuasi pengunjung saat gempa terjadi. "Benar memang gempa tadi cukup terasa, gedung mal goyang dan semua pengunjung sudah dievakuasi ke luar," ujar Jaiman saat dihubungi.
Jaiman mengatakan getaran gempa terasa kuat berdurari sekitar 3 detik. Beruntung dalam insiden itu, tidak ada korban jiwa dan juga tak ada kerusakan di Plasa Marina Surabaya.
"Semua pengunjung dan bahkan penjaga toko masih berada di luar gedung. Bahkan ada toko yang tutup karena khawatir adanya gempa lagi. Tapi kami sudah evakuasi dengan tertib," kata dia.
ADVERTISEMENT

Gempa Malang tak berpotensi tsunami dan penjelasan gempa terasa hingga Bali

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menegaskan gempa tidak berpotensi tsunami.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Setyo Prayitno menjelaskan gempa di Malang merupakan jenis gempa bumi menengah. Gempa itu terjadi akibat adanya aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Bambang.
Peringatan BMKG soal cuaca buruk di Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
Selain di Malang, gempa turut dirasakan di sejumlah daerah. Di Turen, gempa terasa hingga V MMI. Artinya, getaran dirasakan hampir semua penduduk.
Sementara itu, di Karangkates, Malang, Blitar gempa dirasakan dengan intensitas IV MMI. Artinya, bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
ADVERTISEMENT
Di Kediri, Trenggalek, Jombang kekuatan gempa terasa hingga III-IV MMI. Sementara di Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Yogyakarta, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, Denpasar III MMI. Artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Gempa juga turut dirasakan dui Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, Banjarnegara dengan kekuatan II MMI. Artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Dampak gempa Malang

Kondisi sekolah MAN Turen pascagempa di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021). Foto: Syaiful Arif/ANTARA FOTO
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan institusinya terus memutakhirkan data berdasarkan laporan cepat dari BPBD di wilayah Provinsi Jawa Timur.
Hingga kini, petugas di lapangan masih terus melakukan penilaian dampak dan kebutuhan pascagempa. Raditya mengatakan berdasarkan data BNPB per Sabtu (10/4), pukul 18.00 WIB, total ada 6 orang tewas dan 1 lain mengalami luka berat dalam bencana itu.
ADVERTISEMENT
Rincian korban meninggal dunia, 3 orang meninggal dunia di Kabupaten Lumajang, sedangkan masing-masing 2 warga meninggal di antara wilayah Lumajang dan Kabupaten Malang dan 1 di Kabupaten Malang.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Lumajang mencatat ada titik pengungsian di Desa Kali Uling, Kecamatan Tempur Sari. Jumlah warga mengungsi masih dalam pendataan. Sedangkan di Kabupaten Malang, Blitar, Trenggalek, dan Tulungagung belum ada laporan warga yang mengungsi.
Terkait dengan kerusakan, BPBD beberapa wilayah masih terus melakukan pendataan di lapangan. Informasi sementara, BPBD Kabupaten Tulungagung menginformasikan kerusakan rumah rata-rata pada tingkat rusak ringan.
Di wilayah Kabupaten Trenggalek dan Kota Malang, kerusakan rumah pada kategori rusak ringan hingga sedang. Sedangkan di Kabupaten Lumajang, Malang dan Blitar, tingkat kerusakan rata-rata ringan hingga berat.
ADVERTISEMENT