news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Serba-serbi Jelang Pemilihan Ketum PBNU

11 Oktober 2021 7:29 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat Pleno Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU, Sabtu (25/9). Foto: Dok. Nahdlatul Ulama
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat Pleno Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU, Sabtu (25/9). Foto: Dok. Nahdlatul Ulama
ADVERTISEMENT
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menyelenggarakan Muktamar ke-34 NU pada 23-25 Desember 2021 di Lampung. Salah satu agenda Muktamar PBNU yang menjadi sorotan dan tengah hangat dibahas publik yakni pemilihan Ketum PBNU periode 2021-2026
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj yang telah menjabat 2 periode sejak 2010, misalnya, menjadi nama yang santer bakal maju lagi. Adapun KH Marzuki Mustamar (Ketua PWNU Jawa Timur), KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, hingga Yahya Cholil Staquf juga disebut siap mencalonkan diri sebagai Ketum PBNU baru.
Sekjen PBNU Helmy Faishal mengatakan dalam pemilihan Ketum nanti, akan digunakan sistem voting.
Ya, (pemilihan menggunakan voting)," kata Helmy saat dikonfirmasi.
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini Foto: Retno Wulandhari/kumparan
Sementara itu, Ketua Komisi Organisasi, Imam Pituduh, menjelaskan awalnya pemilihan Ketum PBNU dalam Muktamar ke-34 direncanakan menggunakan mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (ahwa) atau musyawarah.
Namun, pada akhirnya keputusan ini dibatalkan. Sehingga pemilihan Ketum PBNU dilakukan melalui voting.
“(Pembahasan pemilihan ketua tanfidziyah melalui ahwa) Tidak disetujui dan kita lakukan secara voting. 19 suara setuju, dua menolak, dan tiga memberikan alternatif,” kata Imam Pituduh.
ADVERTISEMENT
Lantas, siapa saja pemilik suara pemilihan Ketum PBNU di Muktamar nanti?
Ketua Panitia Munas Alim Ulama-Konbes PBNU, Juri Ardiantoro, menerangkan pemilik suara merupakan pengurus provinsi (PWNU) dan pengurus kabupaten dan kota (PCNU). Menurut dia, jumlah pemilih paling sedikit mencapai 514 orang.
Sebab, jumlah kabupaten dan kota di Indonesia saja sudah mencapai 514, kemudian ditambah 34 provinsi.
“Pemilik suara ya pengurus wilayah provinsi dan pengurus cabang kabupaten atau kota. Jumlah kabupaten kota saja 514 ada yang pengurus cabang NU-nya lebih dari satu di kabupaten,” kata Juri kepada kumparan.
Namun, ia menjelaskan hingga saat ini pelaksanaan Muktamar ke-34 masih dikaji oleh panitia. Termasuk soal teknis, apakah akan dilaksanakan hybrid (sebagian daring dan luring) atau sepenuhnya luring.
ADVERTISEMENT
“Kalau mekanisme pemilihan [voting tertutup] sudah diatur AD/ART. [Kalau] teknis [gelaran] Muktamar akan digodok oleh panitia dan diputuskan oleh PBNU, apakah luring atau hybrid,” ujarnya.
Di sisi lain, Juri mengungkap panitia juga tengah menyiapkan teknis soal kehadiran Presiden Jokowi. Belum dapat dipastikan apakah Jokowi akan datang langsung atau memberikan sambutan melalui video.
Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar (kanan). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan

Ketua PWNU Jatim Siap Jadi Caketum PBNU: Ngoyo Tak Baik, Siap Bertugas Harus

Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar menjadi salah satu sosok yang digadang-gadang menjadi calon Ketum PBNU jelang Muktamar NU ke-34 pada Desember 2021.
Namanya bahkan ada di peringkat teratas dalam survei Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) terkait aspirasi regenerasi kepemimpinan di tubuh NU. Marzuki mengungguli calon petahana KH Said Aqil Siradj.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Marzuki menyatakan siap maju dalam pemilihan ketum di Muktamar PBNU jika banyak mendapat dukungan.
“Semua kader NU harus menjaga NU, khidmat kepada NU di posisi mana pun, taat AD/ART dan patuh kepada ulama. Satu lagi, ngopeni warga NU serta tidak mengecewakan mereka,” kata Marzuki.
“Semua kader NU harus siap untuk tugas apa pun. Di posisi dan level apa pun,” imbuh dia.
Lebih lanjut, Marzuki berpendapat mengejar posisi tertentu dengan niat pribadi tak etis. Tetapi jika posisi tersebut merupakan dorongan dari warga Nahdliyin serta restu masyayikh, maka wajib diterima dengan baik.
KH Said Aqilmenjawab pertanyaan dari awak media. Foto: Dok. Rino Hayyu Setyo

Said Aqil: Tak Ada Batasan Masa Jabatan Ketum PBNU, Gus Dur Juga 3 Kali

Said Aqil Siradj menyatakan siap maju lagi menjadi calon Ketum PBNU dalam Muktamar NU yang digelar 23-25 Desember mendatang. Jika maju dan terpilih, ia bakal menjadi ketum PBNU tiga periode.
ADVERTISEMENT
Said Aqil menegaskan tidak ada batasan masa jabatan Ketum PBNU dalam AD/ART NU. Sehingga, ia bisa saja kembali maju.
“Tidak ada batasan dalam AD/ART. Gus Dur juga tiga kali, Gus Dur tiga kali,” ungkap Said Aqil.
Meskipun tidak terang-terangan akan maju sebagai calon Ketum PBNU dalam Muktamar NU Desember mendatang, Said Aqil siap bila ada permintaan dari para kiai. Ia menyebut ada beberapa kiai yang mendukungnya.
“KH Anwar Kediri, Kiai Turmudzi Lombok, Kiai Muhtadi Banten, Habib Lutfi, mendoakan muktamar sukses,” imbuhnya.
Gus Yahya saat berada di kediaman Ma'ruf Amin Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat. Foto: Fadjar Hadi/kumparan

Nusron Wahid: Gus Yahya Paling Siap Jadi Ketum PBNU, Bawa Angin Perubahan

Kader NU, Nusron Wahid, mengungkap bahwa Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) bakal maju dalam pemilihan Ketum PBNU di Muktamar ke-34 pada Desember 2021. Ia pun menyatakan dukungannya kepada Gus Yahya karena diyakini akan membawa kemajuan NU.
ADVERTISEMENT
“[Tokoh muda] yang paling siap dan mempersiapkan diri Gus Yahya. Saya berharap potensi generasi muda NU bersama-sama membawa angin perubahan di dalam NU menuju transformasi dan penyegaran yang lebih fresh,” kata Nusron kepada kumparan, Kamis (7/10).
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj yang telah menjabat 2 periode sejak 2010 juga siap maju lagi dalam pemilihan Ketum di Muktamar nanti. Nusron mengakui selama ini tak ada batasan periode jabatan, namun ia menilai perlu ada masa jabatan 2 periode agar ada regenerasi di PBNU.
Nusron berpendapat sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, PBNU perlu pun mengikuti perkembangan zaman. Sehingga diperlukan figur muda dengan jaringan luas sebagai Ketum PBNU di masa depan.
Lebih lanjut, Nusron menyebutkan sejumlah sosok generasi muda lain seperti KH Yahya Staquf hingga KH Abdul Ghofur Maimoen Zubair yang dinilainya cocok menjadi Ketum PBNU baru.
ADVERTISEMENT
Namun dari sosok muda ini, ia menerangkan baru Gus Yahya yang sudah mendeklarasikan kesiapannya maju mencalonkan diri sebagai Ketum PBNU.

Gus Kautsar Soal Posisi Ketum PBNU: Jabatan yang Sangat Penting dan Sakral

Sejumlah nama mencuat dalam bursa calon Ketum PBNU. Selain Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, sosok kiai muda Ponpes Al Falah Ploso, Kediri, KH Muhammad Abdurrahman Al Kautsar atau Gus Kautsar juga digadang menjadi calon kuat.
Salah satu putra KH Nurul Huda Djazuli itu bahkan disebut-sebut masuk dalam lima besar bursa calon ketua umum PBNU.
"Posisi ketum PBNU merupakan posisi yang sangat sakral. Kapasitas PBNU itu adalah jabatan yang sangat penting sekali, luar biasa," ujar Gus Kautsar.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Gus Kautsar mengaku belum memikirkan untuk menerima pinangan tersebut. Namun dia selalu menyadari bahwa dalam dirinya mengalir darah NU. Sehingga khidmah kepada NU tetap wajib baginya, di mana pun dan kapan pun.
"Kita ini kan sifatnya bagaimana kita ini kemudian bisa berkhidmah, di mana pun dalam posisi apa pun. Kita dikasih kesempatan berkhidmah jadi tukang sapu di kantor PC itu sudah luar biasa sekali," imbuhnya.
Gus Kautsar menyebut jika dukungan kepadanya itu tidak benar dan hanya guyonan-guyonan di tingkat bawah.
Kantor PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan

Rais PWNU Jateng soal Bursa Caketum PBNU: Banyak Kader Muda yang Mumpuni

ADVERTISEMENT
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), muncul sejumlah nama yang dipilih oleh responden yang berasal dari segmen masyarakat yang memiliki kedekatan dengan NU, layak memimpin PBNU.
ADVERTISEMENT
Nama-nama tersebut KH Marzuki Mustamar yang dipilih 24,7% responden; Disusul oleh KH Hasan Mutawakkil Alallah dengan 22,2%, lalu KH Said Aqil Siradj dengan 14,8%.
Selanjutnya, ada nama KH Bahaudin Nursalim atau Gus Baha dengan 12,4%; KH Yahya Cholil Staquf dengan 3,7%; KH Marsyudi Syuhud dengan 1,2%; KH Ahmad Fahrur Rozi Burhan dengan 1,2%; KH Ali Maschan Moesa dengan 1,2%; dan tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 18,5%.
Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh menilai sudah saatnya ketum petahana menyerahkan tampuk kepemimpinannya ke kader muda NU.
"Dua periode untuk Kiai Aqil cukup, memang harus regenerasi karena kader muda kita sudah banyak yang mumpuni," ujar Gus Ubed.
Menurut dia, salah satu kader muda mumpuni dan sanggup menjalankan amanah ini ialah Gus Yahya.
ADVERTISEMENT
"Gus Yahya kadernya Kiai Aqil, kader muda karena tantangannya semakin berat, mereka lebih enerjik, dan mereka bisa lebih membimbing," jelas dia.
Gus Ubed juga mengaku telah bertemu dengan Gus Yahya untuk membahas Muktamar 2021.
Keduanya, bersama dengan kader NU Jateng yang lain, bertemu dalam acara Sosialisasi Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU yang digelar di Hotel Patra Kota Semarang Jumat (8/10) kemarin.
"Agendanya membicarakan program yang akan diusulkan di Muktamar nanti, saya sering ketemu Gus Yahya," jelas dia.
Hal senada juga dikatakan Ketua PWNU Jateng KH Muzamil. Dia menegaskan pihaknya siap memperjuangkan revitalisasi organisasi melalui regenerasi dan reorganisasi kepemimpinan.
"Kami juga berkomitmen memperjuangkan calon yang bisa membuat suasana sejuk dan ramah kepada masyarakat yang sejalan dengan logika organisasi," tegasnya.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyambangi kediaman Gus Baha. Foto: Dok. Partai Gerindra

PWNU DIY: Gus Yahya, Kiai Said, Gus Baha, Top, Kiai Marzuki Dibicarakan

Wakil Ketua PWNU DIY, KH Fahmy Akbar Idries, mengatakan sampai saat ini PWNU DIY belum rapat dengan PCNU di kabupaten/kota. Sehingga, PWNU DIY belum menentukan nama yang akan diusung.
ADVERTISEMENT
"Sebetulnya kami sekali lagi kebetulan kita memang belum mendiskusikan itu dengan teman-teman cabang. Jadi apa istilahnya belum berani jawab secara detail," kata Fahmy.
DIY sendiri total miliki 6 suara yang terdiri dari 1 PWNU yaitu Provinsi DIY dan 5 PCNU di kabupaten/kota. Mengenai nama yang santer beredar, Fahmy mengatakan semua nama memiliki kelas dan layak jadi pemimpin.
"Kalau nama yang beredar wis kelase kabeh. Sudah kelasnya semua. Artinya bagi Yogya itu nama-nama yang beredar nama top yang memang layak. Ada Gus Yahya, Kiai Said, Gus Baha misalnya itu. Nama-nama yang memang layak menduduki jabatan itu. Kiai Marzuki juga dibicarakan," katanya.
Dia mencontohkan, apabila kriterianya untuk menjadi Ketum PBNU ada 5, maka semua nama tadi telah memenuhi syarat. Jadi siapa pun yang memimpin tetap bagus, yang menentukan tinggal selera apakah yang dipilih pemimpin senior atau muda.
ADVERTISEMENT
PWNU DIY rencananya akan rapat dengan PCNU kabupaten/kota pada akhir Oktober ini. Tak hanya mengusung nama, agenda yang juga tak kalah penting adalah menyusun program kerja ke depan seperti apa.