news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Serba-serbi Penemuan Kerangka Manusia Berselimut Sarung di Banyuwangi

7 September 2021 8:32 WIB
ยท
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerangka manusia yang ditemukan di tengah hutan lindung milik Perhutani Wilayah Banyuwangi Barat akhirnya berhasil dievakuasi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kerangka manusia yang ditemukan di tengah hutan lindung milik Perhutani Wilayah Banyuwangi Barat akhirnya berhasil dievakuasi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kerangka manusia ditemukan di hutan lindung Perhutani Wilayah Banyuwangi Barat.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Licin, Iptu Dalyono mengatakan kerangka manusia tersebut ditemukan oleh Tim Pemasangan Pal Batas Kawasan Antara Cagar Alam dan Hutan Lindung Perhutani Wilayah Banyuwangi Barat.
"Benar. Ditemukan oleh 4 anggota Tim Pemasangan Pal Batas di HL 65 dan CA 65, pada hari Senin kemarin," kata Dalyono.
Dalyno mengatakan, kerangka itu ditemukan dalam kondisi berselimut sarung dan tergeletak di tengah hutan seperti orang kedinginan.
"Sudah mulai menjadi kerangka. Untuk pastinya, nanti tim forensik yang memastikan sudah berapa lama korban meninggal. Posisinya miring ke kanan seperti orang kedinginan dan berselimut sarung," ungkap dia.

Kerangka Manusia Hutan Lindung Banyuwangi Dievakuasi

Kerangka manusia berselimut sarung itu akhirnya berhasil dievakuasi. Operasi SAR memakan waktu hingga 5 hari dikarenakan medan sulit berupa jurang dan perbukitan.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah, kita berhasil mengevakuasi kerangka tersebut. Tadi malam, Minggu (5/9) sudah kita bawa ke ruang jenazah RSUD Blambangan," kata Dalyono.
Tim SAR mengevakuasi kerangka tersebut dimulai sejak hari Rabu (1/9). Namun setelah 3 hari di dalam hutan, tim evakuasi gagal menemukan lokasi jenazah dan pulang dengan tangan kosong.
Selanjutnya pada hari Jumat (3/9), pihaknya kembali menerjunkan tim kedua untuk mengevakuasi jenazah tersebut.
"Alhamdulillah, tim kedua berhasil menemukan titik lokasi jenazah," ucap dia.
Karena medan yang dilalui berupa perbukitan dan jurang, akhirnya tim evakuasi mengambil jalur memutar untuk mengevakuasi jenazah tersebut.
"Medannya cukup ekstrem. Setidaknya ada 8 bukit dan 9 sungai. Akhirnya kita ambil jalur memutar, menuju Dusun Plampang, Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro. Sekitar jam 22.30 Minggu malam, Tim evakuasi tiba di titik penjemputan," ungkap Dalyono.
ADVERTISEMENT
Kerangka manusia tersebut, selanjutnya dibawa ke ruang jenazah RSUD Blambangan untuk dilakukan identifikasi.
Kerangka manusia yang ditemukan di tengah hutan lindung milik Perhutani Wilayah Banyuwangi Barat akhirnya berhasil dievakuasi. Foto: Dok. Istimewa

Kerangka Berselimut Sarung di Banyuwangi: Perempuan Usia 76 Tahun

Dari hasil identifikasi sementara, kerangka manusia itu merupakan seorang perempuan. Usianya diperkirakan 76 tahun.
"Tadi malam hanya pemeriksaan umum. Kerangka manusia tersebut berjenis kelamin perempuan dan berusia sekitar 76 tahun," kata Dalyono.
"Untuk penyebab kematian serta berapa lama korban meninggal, hari ini Tim Forensik Polresta Banyuwangi akan melakukan pemeriksaan," lanjut Dalyono.
Kerangka manusia yang ditemukan di tengah hutan lindung milik Perhutani Wilayah Banyuwangi Barat akhirnya berhasil dievakuasi. Foto: Dok. Istimewa

Cerita Mistis saat Evakuasi Kerangka Manusia di Hutan Banyuwangi

Pengalaman mistis ini dirasakan para anggota tim evakuasi saat mencoba membawa kerangka manusia di tengah hutan di Banyuwangi, Jawa Timur.
Mulai dari petunjuk lalat hijau, teriakan perempuan, tersesat di tengah hutan, sampai alat HT yang terputus.
ADVERTISEMENT
Bagaimana kisahnya?
Setelah melalui operasi evakuasi selama 5 hari, akhirnya kerangka manusia berselimut sarung yang ditemukan di hutan lindung milik Perhutani Wilayah Banyuwangi Barat dibawa ke RSUD Blambangan pada Minggu (5/9).
Di balik proses evakuasi itu, ada sejumlah cerita mistis yang dialami tim evakuasi. Hal tersebut mengakibatkan operasi SAR yang semula direncanakan hanya 3 hari, akhirnya molor hingga 5 hari.
Ada dua tim SAR yang diterjunkan untuk mengevakuasi kerangka manusia tersebut. Tim pertama terdiri dari personel Basarnas dan BPBD berangkat pada hari Rabu (1/9).
Namun, selama 3 hari pencarian tim evakuasi gagal menemukan lokasi kerangka tersebut. Mereka pun kembali ke titik pemberangkatan dengan tangan kosong. Padahal awalnya lokasi sudah diketahui. Tapi saat di perjalanan, tidak menemukan lokasi kerangka.
Kerangka manusia yang ditemukan di tengah hutan lindung milik Perhutani Wilayah Banyuwangi Barat akhirnya berhasil dievakuasi. Foto: Dok. Istimewa
Pada hari Jumat (3/9) pagi, tim kedua yang terdiri dari TNI-Polri dan sejumlah relawan diberangkatkan untuk evakuasi korban. Total ada 9 personel yang menjalankan operasi SAR.
ADVERTISEMENT
Sama dengan Tim SAR pertama, Tim SAR kedua awalnya kesulitan mencari lokasi kerangka tersebut. Dua hari berada di hutan, tim evakuasi tak juga menemukan titik koordinat lokasi ditemukannya kerangka tersebut.
"Medan ekstrem berupa perbukitan dan jurang, serta lokasi di hutan belantara. Sehingga kita kesulitan mencari titik lokasi awal ditemukannya jenazah tersebut," ungkap Serda Muhammad Dedi Sunanto, Babinsa Licin yang turut melakukan operasi SAR.

Tim Evakuasi Temukan Petunjuk Lalat Hijau

Saat kondisi kelelahan dan logistik menipis, tim SAR menemukan petunjuk keberadaan kerangka tersebut dengan petunjuk lalat hijau. Sekitar satu kilometer dari lokasi kerangka, terlihat dua ekor lalat hijau yang biasanya hinggap di jenazah atau bangkai.
Tim SAR memutuskan segera mengevakuasi kerangka tersebut, mengingat logistik yang ada sudah menipis. Mereka mengevakuasi jenazah sekitar pukul 14.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Karena medan menuju titik pemberangkatan berupa perbukitan dan jurang, mereka memutuskan untuk melewati jalur menuju Dusun Plampang, Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro dengan estimasi waktu sekitar 6 jam.
Namun di pertengahan jalan, tim evakuasi kehilangan kontak dengan tim penjemput. Tak hanya itu, mereka juga sempat tersesat dan mengambil jalur yang lebih jauh dari jalur sebenarnya.
"Untuk berkomunikasi kita gunakan radio (handy talkie). Awal tidak ada gangguan. Namun saat kita hendak turun mengevakuasi jenazah, di tengah perjalanan radio tidak berfungsi," ungkapnya.
Akibatnya, hingga malam tiba tim evakuasi masih terjebak di tengah hutan.
Kerangka manusia yang ditemukan di tengah hutan lindung milik Perhutani Wilayah Banyuwangi Barat akhirnya berhasil dievakuasi. Foto: Dok. Istimewa

Ada Suara Teriakan Perempuan saat Proses Evakuasi

ADVERTISEMENT
Tak hanya tersesat, tim evakuasi juga mengalami pengalaman mistis saat proses evakuasi kerangka tersebut. Di saat tak mengetahui arah menuju titik pertemuan, tiba-tiba mereka mendengar suara teriakan perempuan di tengah hutan.
ADVERTISEMENT
"Iya. Ada jeritan perempuan. Semuanya, 9 orang dalam tim mendengar suara tersebut," kata Dedi.
Belum bisa dipastikan apakah itu teriakan perempuan atau suara hewan. Hanya saja tim meyakini kalau itu suara perempuan.
Suara misterius itu membuat tim evakuasi diam sejenak. Mereka akhirnya memutuskan beristirahat sembari memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Hal itu nampak seperti mistis. Akhirnya kita istirahat sejenak sembari berdoa. Karena misi ini adalah untuk kebaikan, untuk memakamkan jenazah secara layak, kami yakin pasti ada jalan," ceritanya.
Setelah beristirahat sejenak, tim evakuasi kembali melanjutkan perjalanan. Sekitar pukul 22.30 WIB, mereka akhirnya tiba di hutan bambu yang artinya sudah mulai mendekati perkampungan terdekat.
Tak berselang lama, mereka tiba di perkampungan pinggir hutan dan bertemu dengan warga.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah sekitar pukul 11 malam kita tiba di perkampungan. Di sana kita diberi makan, karena memang perbekalan sudah habis," kisahnya.
Telekomunikasi yang sempat terputus dengan tim penjemput juga bisa tersambung kembali. Hingga akhirnya, kerangka manusia tersebut berhasil dievakuasi dan dibawa ke ruang jenazah RSUD Blambangan untuk diidentifikasi.