Serba-serbi Rencana Pelaksanaan Salat Id di Sejumlah Daerah

12 Mei 2021 3:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perantau di Jakarta Pusat Salat Id di atap kos. Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty
zoom-in-whitePerbesar
Perantau di Jakarta Pusat Salat Id di atap kos. Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty
ADVERTISEMENT
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas talah menerbitkan panduan tata cara salat Idul Fitri 1442 H/2021 Masehi. Sebab pandemi COVID-19 hingga saat ini masih belum berakhir.
ADVERTISEMENT
Panduan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor 07 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Salat Idul Fitri Tahun 1442 H/2021 M di Saat Pandemi COVID.
Dalam SE itu dijelaskan, sebelum menggelar salat Idul Fitri di masjid dan lapangan terbuka, panitia wajib berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Satgas COVID-19, dan unsur keamanan setempat.
Koordinasi dilakukan untuk mengetahui informasi status zonasi dan menyiapkan tenaga pengawas agar standar protokol kesehatan COVID-19 dijalankan dengan baik, aman, dan terkendali.
Jelang pelaksaan salat Id, seluruh dareh sudah menyiapkan sejumlah rencana dan sekenario berdasarjan SE Kemenang itu. Lantas seperti apa persiapan di daerah jelang salat Id?
Berikut kumparan rangkum:

Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau pelaksanaan salat Id di daerahnya tidak digelar di lapangan meski wilayah itu tidak masuk zona merah COVID-19.
ADVERTISEMENT
Tujuannya untuk menekan penyebaran COVID-19. Penerapan protokol kesehatan di lapangan cenderung lebih sulit karena dikhawatirkan timbulkan kerumunan yang tak terbendung.
Ridwan Kamil menyarankan sebaiknya, salat Id digelar di masjid. Salat Id di masjid cenderung lebih bisa mengatur protokol kesehatan dan memantau para jemaah.
Sementara wilayah dengan status zona merah tak diperkenankan untuk menggelar salat id yang bersifat publik. Salat Id di zona merah hanya boleh digelar di rumah masing-masing.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Jabar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/12). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Pria yang akrab disapa Emil itu menjelaskan yang dimaksud dengan zonasi ternyata bukan zonasi di tingkat kabupaten atau kota. Namun, zonasi di tingkat RT dan RW.
Emil lalu mencontohkan di Bandung. Nantinya, salat Id di RT dan RW zona merah atau oranye dilakukan di rumah masing-masing. Namun, Emil tak membeberkan secara rinci berapa jumlah RT dan RW di Jabar yang masuk ke dalam zona merah atau oranye.
ADVERTISEMENT
"Zonasi ini bukan zonasi kota dan kabupaten ya, tapi zonasi RT dan RW yang ditetapkan oleh satgas kota dan kabupaten," papar Emil.
"Saya sendiri akan salat di kediaman karena di belakang ada masjid juga. Jadi saya salat di rumah seperti halnya Bapak Presiden juga sudah memutuskan tidak salat di Istiqlal, tapi di Istana Bogor. Saya juga mengimbau agar kepala daerah melaksanakan ibadahnya di kediaman masing-masing," beber Emil.
Umat Islam melaksanakan salatTarawih berjamaah di Masjid Pusdai Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan

Bandung

Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengizinkan pelaksanaan salat Id di tempat terbuka baik itu masjid atau lapangan. Namun salat Id akan di konsep secara desentralisasi atau menyebar.
"Pelaksanaan Idul Fitri itu tadi dibahas dan kita sepakati bahwa Idul Fitri itu dilaksanakan dengan konsep desentralisasi, artinya semakin menyebar semakin baik," kata Oded.
ADVERTISEMENT
Oded menuturkan, salat Id yang biasanya menggabungkan beberapa RW di satu masjid akan diperkecil dalam lingkup RT.
Oded menuturkan, salat Id juga diperkenankan digelar di lapangan. Kebijakan tersebut jelas berbeda dengan arahan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
"Boleh (di lapangan) tapi harus desentralisasi. Kalau pendekatannya masjid bisa 4 ribu titik tapi kalau pendekatannya RT bisa 9 ribu, itu lebih terbatas dan terkendali di RT masing-masing," ucap Oded.
Lebih lanjut, Oded mengatakan kebijakan salat Id akan diserahkan kepada pemangku kepentingan di tingkat wilayah di Kota Bandung.
Umat muslim berjalan di lingkungan Masjid Dian Al-Mahri atau Masjid Kubah Emas, Depok, Jawa Barat, Jumat (23/4/2021). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO

Depok

Pemkota Depok membolehka warga menggelar salat Id di masjid atau pun di lapangan. Jubir Satgas COVID-19 Depok Dadang Wihana mengatakan, bagi warga yang ingin menggelar salat Id di lapangan harus membentuk kepanitiaan.
ADVERTISEMENT
Panitia salat Id nantinya membuat surat pernyataan yang ditujukan ke Satgas COVID-19 Depok bahwa mereka sanggup menerapkan protokol kesehatan untuk jemaah.
“Panitia harus membuat pernyataan kesanggupan merencanakan dan mengawasi pelaksanaan prokes,” ujar Dadang.
Dadang mengungkapkan, Wali Kota Depok telah mengarahkan Satgas Kecamatan atau Kelurahan, memberikan pendampingan persiapan penyelenggaraan salat Idul Fitri.
Nantinya, Satgas tersebut akan ikut membantu pengawasan. Untuk RW yang masuk zonasi oranye dan merah, tidak diperbolehkan melaksanakan salat Idul Fitri di masjid maupun halaman terbuka.
Umat muslim melaksanakan Salat Jumat di Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (20/3). Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Tasikmalaya

Pemkot Tasikmalaya mengizinkan warganya menggelar salat Id di masjid dan di lapangan besar meski saat ini masih di tengah pandemi COVID-19.
Plt Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengatakan, warga atau pengurus masjid yang ingin menggelar salat Id harus nantinya berkoordinasi dengan satgas COVID-19 Kota Tasikmalaya untuk mengatur protokol kesehatan di malam sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Ya Idul Fitri ini kita bisa melaksanakan Salat Id di lapangan atau masjid terdekat di lingkungan rumahnya. Diharapkan masyarakat memanfaatkan masjid terdekat termasuk juga Masjid Agung yang akan digunakan," kata Yusuf.
Yusuf mengatakan Satgas COVID-19 Kota Tasikmalaya akan mendampingi penuh setiap masjid dan juga penyelenggara salat Id di lapangan. Nantinya akan ada tim pengawas protokol kesehatan.
Yusuf juga mengatakan berdasarkan hasil rapat dengan Satgas COVID-19 Tasikmalaya, akan melakukan sosialisasi ke penyuluh agama di semua masjid yang hendak menggelar salat Id.
“Nanti antisipasi khotbah seragam yang akan kita siapkan dengan durasi waktu 10 sampe 15 menit supaya bisa menjadi pegangan bagi petugas panitia jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan” tuturnya.
Warga muslim menunggu waktu shalat ashar di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (4/5/2021). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO

Jakarta

Masjid Istiqlal batal menggelar salat Idul Fitri berjemaah tahun ini. Padahal Masjid Istiqlal sudah siap menggelar salat Idul Fitri berjemaah meski tidak secara kenegaraan atau tidak dihadiri Jokowi-Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
Pembatalan ini atas arahan dari dari Menteri PMK Muhadjir Effendy, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pembatalan dilakukan dengan pertimbangan masa pandemi COVID-19 yang masih terjadi di Jakarta.
Sebelumnya Masjid Istiqlal sudah bersiap menggelar salat Id berjemaah dengan kapasitas 5 ribu orang. Bahkan pendaftaran secara online sudah disiapkan oleh pihak masjid.
Imam Ustaz H Deden M Ramadhan menyiarkan acara tadarus Al-Quran secara daring di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (27/4). Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Sementara di Masjid Sunda Kelapa salat Idul Fitri akan digelar dengan protokol kesehatan ketat. Pengurus masjid mengerahkan sejumlah remaja masjid untuk mengawasi para jemaah.
Ketua Masjid Sunda Kelapa Setyanto mengatakan, protokol kesehatan saat salat Idul Fitri sama seperti salat Jumat. Jemaah akan diperiksa suhu tubuhnya, diwajibkan mengenakan masker, dan disediakan hand sanitizer. Jemaah juga diminta untuk menjaga jarak dalam safnya.
ADVERTISEMENT
"Ya kita ada anak-anak asuhan, remaja masjid itu ada nanti mengingatkan masker dan kalau ada yang lupa kita carikan kita sediakan gitu. Mungkin ada yang lupa bawa kan," kata Setyanto.
Masjid Sunda Kelapa. Foto: Wikipedia
Ia memperkirakan jemaah akan memadati hingga area luar masjid. Untuk itu, ia akan memberikan tanda jaga jarak hingga ke jalan masuk lokasi.
"Sudah pakai kaya selotip itu. Lakban oranye. Ya kita saling mengingatkanlah kalau dalam salat itu kan susah menjaganya kan, tapi kita dengan masker dengan itu ya at least sudah," tambahnya.
Sebanyak 1.500 hingga 2.000 jemaah diperkirakan akan melakukan salat Idul Fitri di Masjid Sunda Kelapa.
Rencananya, Mantan Ketua MK yang kini menjabat sebagai anggota DPD dari Jakarta, Jimly Asshiddiqie, akan bertindak sebagai khatib dalam salat Id di masjid tersebut. Ia akan membawakan khotbah berjudul Menjemput Kemenangan di Tengah Krisis.
Petugas Amil Zakat menunggu warga yang akan membayar zakat fitrah di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Jumat (15/5/2020). Foto: ANTARA/GALIH PRADIPTA
Masjid Agung Al Azhar di Jakarta Selatan akan menggelar Salat Id berjemaah. Pengurus masjid, Iding, mengatakan salat akan dilaksanakan di lapangan, dengan pembatasan jumlah jemaah.
ADVERTISEMENT
"Kita gunakan 50 persen itu. Karena ini di lapangan, di tempat parkir juga kita laksanakan. Itu bisa menampung sekitar seribu jemaah," kata Iding.
Pelaksanaan Salat Id di lapangan, bukan hal yang baru bagi Masjid Agung Al Azhar. Menurut Iding, masjid ini memang selalu melaksanakan Salat Idul Fitri maupun Idul Adha di lapangan sebelum pandemi. Namun yang berbeda kini harus menerapkan protokol kesehatan yang harus ketat, salah satunya saf yang berjarak.
"Ketika jemaah masuk ke pintu gerbang mereka sudah diukur suhu tubuhnya, terus kalau yang belum cuci tangan dan wudu. Kalau sudah langsung ke arena untuk salat dengan saf yang ada jaraknya sekitar satu meter," kata Iding.
Iding mengimbau agar jemaah lansia dan anak-anak tidak melaksanakan Salat Id berjemaah. Begitu juga dengan jemaah yang dalam kondisi tidak sehat. Hal itu demi mencegah penularan corona.
Menara Masjid Jakarta Islamic Center Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) juga memastikan akan melaksanakan Salat Id berjemaah. Sejumlah ketentuan protokol kesehatan di area masjid tengah disiapkan. Salah satunya soal penggunaan masker.
ADVERTISEMENT
"Di area masjid wajib mengenakan masker," kata Sekretaris Masjid JIC, Ahmad Juhandi.
Dalam memastikan seluruh jemaah mengenakan masker dengan benar, pihak masjid akan menyediakan sejumlah kotak masker bagi jemaah. Masker itu akan disediakan di tiga pintu masuk.
"Kita siapkan juga masker di depan kalau ada yang lupa atau jatuh atau maskernya sudah tidak bagus kita kasih masker dari kita yang masker medis. Kita siapkan beberapa boks," kata Ahmad.
Tidak hanya soal masker, pihak masjid, kata Ahmad, juga akan membatasi pengunjung yang datang. Kapasitas masjid dikurangi dari 20 ribu menjadi 10 ribu demi jemaah dapat menjaga jarak.
Namun sejauh ini pengurus Masjid JIC belum merencanakan pendataan bagi jemaah yang ikut Salat Id di sana. Namun, Ahmad meminta agar hanya warga sekitar masjid saja yang salat di Masjid JIC. Hal ini sesuai dengan Seruan Gubernur Nomor 5 Tahun 2021.
Antrean vaksinasi massal perdana di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan

Aceh

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Alidar, memastikan pelaksanaan salat Idul Fitri di Masjid Raya Baiturrahma Banda Aceh, akan menerapkan protokol kesehatan.
“Bagi masyarakat yang tidak memakai masker dan tidak mematuhi protokol kesehatan lainnya, maka tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam lokasi MRB,” kata Alidar.
Alidar menuturkan, pihaknya akan menyebarkan hand sanitizer dan tempat cuci tangan di sejumlah sudut area MRB. Pengecekan suhu juga akan dilakukan oleh petugas di setiap pintu masuk.
“Kami akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu, baik melalui media cetak, online, maupun radio,” ujarnya.
Alidar mengimbau kepada masyarakat di seputaran Banda Aceh dan Aceh Besar untuk melaksanakan salah Id di masjid dan meunasah (musala) di gampong atau desanya masing-masing. Sehingga, tidak terjadi penumpukan dan pengumpulan massa yang begitu banyak di MRB.
ADVERTISEMENT