Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Seruan Balas Dendam ke Israel Usai Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Wafat
2 Agustus 2024 9:13 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, akan memimpin salat jenazah Ismail Haniyeh yang tewas terbunuh di Teheran.
ADVERTISEMENT
Salat jenazah akan digelar di Teheran pada Kamis (1/8). Rencananya, jenazah Haniyeh akan dimakamkan di Qatar, demikian dikutip dari Reuters.
Pengumuman perihal salat jenazah akan disampaikan oleh kantor berita Iran, Press Tv.
Haniyeh tewas pada Rabu (31/7) di kediaman veteran perang yang berlokasi di utara Teheran. Ia berada di Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Hamas meyakini Israel sebagai dalang serangan. Sampai saat ini Israel masih bungkam atas serangan yang menewaskan Haniyeh.
Seruan Balas Dendam ke Israel Menggema di Salat Jenazah Ismail Haniyeh
Iran memulai proses pemakaman pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, pada Kamis (1/8). Seruan balas dendam mengemuka pada rangkaian prosesi tersebut.
Kamis kemarin, salat jenazah Haniyeh dipimpin Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Salat digelar di Universitas Teheran. Rencananya jenazah Haniyeh akan dikuburkan di Doha pada Jumat hari ini.
ADVERTISEMENT
Laporan kantor berita AFP, ribuan orang memadati salat jenazah di Iran. Massa membawa foto Haniyeh sampai bendera Palestina, Iran dan Hizbullah.
Dari siaran langsung tv nasional Iran peti Haniyeh dan bodyguard dibungkus dengan bendera Palestina.
Kronologi Terbunuhnya Ismail Haniyeh di Iran
Beberapa tahun terakhir, Ismail Haniyeh menjadi salah satu pimpinan Hamas yang paling menonjol. Sebelum tewas terbunuh di Teheran, ia juga sempat terlihat di beberapa kegiatan publik.
Dikutip dari CNN, berikut kronologi kematian Haniyeh akibat dihantam rudal udara pada Rabu (31/7).
Senin (29/7)
Tidak jelas kapan Haniyeh tiba di Teheran, namun menurut media pemerintah Iran dia terbang pada hari Senin untuk menghadiri seremonial pelantikan presiden baru Iran.
Selasa (30/7)
Haniyeh bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sebelum pelantikan.
ADVERTISEMENT
Pemimpin Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), Ziad al-Nakhalah, juga menghadiri pertemuan tersebut. Meskipun beroperasi secara independen dari Hamas, PIJ turut serta dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel, dan ikut menyandera warga Israel.
Setelah itu, media pemerintah Iran menerbitkan gambar pertemuan Haniyeh dengan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian.
Pada sore harinya, Haniyeh terlihat tiba di upacara pelantikan sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Acara itu diadakan di gedung Majelis Permusyawaratan Islam Iran. Dia keluar dari sedan hitam dan masuk ke sebuah gedung. Di sana dia menyapa Pezeshkian lagi.
Selama pelantikan, Haniyeh terlihat duduk di barisan depan dekat para pemimpin Iran dan perwakilan diplomatik lainnya, termasuk wakil sekretaris jenderal Hizbullah Naim Qassem.
Tepat sebelum jam 7 malam waktu setempat, Haniyeh membuat penampilan publik terakhirnya, bersama pemimpin PIJ di Pameran Tanah Peradaban dekat Menara Milad. Tempat tersebut berjarak sekitar 14 kilometer berkendara dari Majelis Permusyawaratan Islam.
ADVERTISEMENT
Dia berfoto di sana saat sedang berkeliling pameran, termasuk melihat replika Dome on the Rock di Masjid Al Aqsa. Media lokal Iran Tasnim News menerbitkan video wawancara terakhirnya.
Rabu (31/7)
Sekitar jam 2 pagi waktu setempat, outlet media pemerintah IRNA mengatakan bahwa sebuah "proyektil berpemandu udara" menargetkan tempat tinggal Haniyeh.
Hamas juga buka suara mengenai penyebab kematian Ismail Haniyeh di Teheran. Mereka memastikan Haniyeh kehilangan nyawa akibat hantaman rudal.
"Rudal menghantam langsung Ismail Haniyeh," kata deputi pemimpin Hamas Khalil al-Hayya, seperti dikutip dari Reuters.
Al-Hayya mendapat laporan dari seorang saksi mata yang melihat langsung terbunuhnya Haniyeh di Iran.
"Serangan rudal itu menyebabkan jendela, pintu dan dinding ruangannya hancur," ucap al-Hayya.
ADVERTISEMENT
Ini Tiga Calon Kuat Pemimpin Tertinggi Hamas Pengganti Ismail Haniyeh
Setelah serangan di Teheran yang menewaskan pemimpin tertinggi Hamas, Ismail Haniyeh, pada Rabu (31/7), sejumlah nama muncul sebagai calon penggantinya.
Deputi Haniyeh, Saleh al-Aruri, tidak termasuk di antara calon tersebut karena tewas dalam serangan di Lebanon pada Januari lalu.
Siapa saja calon terkuat yang berpotensi menggantikan posisi Haniyeh?
Musa Abu Marzuk
Musa Abu Marzuk, anggota biro politik Hamas, adalah pesaing utama. Ia dikenal memiliki pandangan moderat dibandingkan dengan sayap bersenjata Hamas.
Dikutip dari AFP, Abu Marzuk mendukung solusi dua negara berdasarkan perbatasan 1967. Ia juga pernah mewakili Hamas dalam beberapa putaran pembicaraan tidak langsung dengan Israel.
Di tahun 1990-an, ia ditangkap di Amerika Serikat atas tuduhan memfasilitasi pendanaan untuk sayap bersenjata Hamas. Setelah itu, ia tinggal di Yordania, Mesir, dan Qatar.
ADVERTISEMENT
Khalil al-Haya
Haya pernah memimpin anggota parlemen Hamas setelah memenangkan mayoritas suara pada 2006.
Ia dikenal sebagai pembela gigih perlawanan bersenjata terhadap Israel dan telah kehilangan beberapa anggota keluarganya dalam serangan udara Israel tahun 2007.
Khaled Meshaal
Beberapa pengamat juga menyebut mantan kepala Hamas, Khaled Meshaal, sebagai calon pengganti Haniyeh.
Dikutip dari Reuters, sumber Hamas mengatakan Meshaal diperkirakan akan dipilih sebagai pemimpin tertinggi kelompok tersebut.
Meshaal memimpin Hamas di pengasingan dan menjadi terkenal setelah selamat dari upaya pembunuhan oleh agen Israel pada 1997 di Amman, Yordania.
Ia dikenal sebagai pemimpin yang mampu mewakili Hamas dalam pertemuan dengan pemerintah asing di seluruh dunia, tanpa terhalang oleh pembatasan perjalanan ketat Israel.
Live Update