Seskab: Reshuffle Mau Hari Ini, Besok, atau Lusa, Terserah Presiden

14 Juni 2022 10:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seskab Pramono Anung dalam acara penyampaian Laporan Tahunan Komisi Yudisial Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta (9/3). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Seskab Pramono Anung dalam acara penyampaian Laporan Tahunan Komisi Yudisial Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta (9/3). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Seskab Pramono Anung buka suara soal wacana reshuffle kabinet yang disebut bakal digelar besok, Rabu (15/6). Pramono menyebut bahwa perombakan kabinet merupakan prerogatif Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Ia tak membantah atau mengiyakan bahwa reshuffle digelar besok. Soal timing reshuffle, kata Pramono, wewenang Jokowi.
"Presiden itu mempunyai hak prerogatif. Presiden mau ganti kapan saja, ya terserah Presiden. Mau hari ini, mau besok, mau lusa. Tapi kewenangan itu sepenuhnya ada pada Presiden," kata Pramono di Istana Kepresidenan, Selasa (14/6).
Lebih lanjut, Pramono menjelaskan keputusan soal perlu atau tidaknya reshuffle kabinet, hanya Jokowi yang mengetahui. Sebab, ia yang sudah memimpin pemerintahan dalam 8 tahun terakhir.
"Yang jelas, Presiden kan, beliau sudah 8 tahun di pemerintahan ini. Dan beliau tahu banget mana yang menjadi kebutuhan dari kabinet ini. Sehingga itu yang menjadi...beliau sangat tahulah," kata politikus PDIP ini.
Presiden Joko Widodo berjalan memasuki lapangan upacara penyerahan bonus atlet SEA Games ke-31 Vietnam di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/6/2022). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Mengenai apakah PAN bakal masuk kabinet atau tidak, Pramono mengatakan, keputusan tersebut hanya Jokowi yang tahu. Termasuk, apa saja kebutuhan dalam pemerintahan saat ini. Apalagi, pemerintahan masih berjalan dua tahun lagi.
ADVERTISEMENT
"Ya, itu kewenangan sepenuhnya Presiden, mau kapan, orangnya dari mana, partainya apa, kebutuhannya apa, Presiden yang tahu. Karena pemerintahan ini masih dua tahun lagi. Sehingga dengan kebutuhan dan kecepatan itu presiden yang memutuskan," tutur dia.
Pramono kemudian ditanya, apakah Zulkifli Hasan atau Eddy Soeparno cukup kredibel masuk kabinet. "Pak Luhut paling kredibel," kata Pramono sambil tertawa.