Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Setelah Bunuh Istri dan Anaknya, Muktar Tusuk dan Gorok Leher Sendiri
15 Februari 2018 14:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Muktar Efendi alias Habib mengakui pembunuhan yang dilakukan terhadap istri (Emma) dan kedua anak tirinya (Nova dan Mutiara). Muktar yang kini berstatus tersangka, bahkan mencoba bunuh diri dengan menusuk perut dan menggorok lehernya.
ADVERTISEMENT
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, percobaan bunuh diri itu dilakukan Muktar setelah selesai membunuh istri dan kedua anaknya. Dia ingin menghabisi nyawanya dengan menusuk tubuhnya dengan pisau.
"Nusukin ke diri sendiri cok, cok, cok, dari keterangan 3 kali di perut habis itu leher. Lukanya parah," kata Harry saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (15/2).
Meski sudah bersimbah darah karena luka di perut dan leher, Muktar masih sempat memasukkan pisau ke dalam sarungnya. Hal itu dilakukan setelah Muktar membunuh istri dan anaknya.
Harry mengatakan, Muktar lebih dulu membunuh anaknya yang bernama Mutiara karena terbangun dari tidurnya. Anak lainnya yang berada dalam satu kamar, Nova, ikut terbangun karena mendengar suara ribut. Nova menjadi orang kedua yang dibunuh Muktar.
ADVERTISEMENT
"Dengan belati yang sudah disiapkan, Muktar lalu membabi buta menusuk Emma karena dia berontak," imbuh dia.
Harry memastikan, tim dokter masih merawat Muktar dan akan menguji kondisi kejiwaan Muktar. Harry belum bisa menyebut, aksi bunuh diri itu bagian dari rencana Muktar atau tidak.
"Karena sudah khilaf ah sudahlah, dia bundir (bunuh diri) bukan skenario dia. Makanya saya mau koordinasi dengan pihak rumah sakit tentang kejiwaannya. Nanti kita tunggu karena secara fisik sehat. Tapi kita perlu tes kejiwaannya," ucap dia.
Muktar dan istrinya, Emma (40), terlibat cekcok selama tiga hari perkara pinjam jual-beli mobil yang dilakukan oleh korban. Pinjam jual-beli itu rupanya tidak diketahui oleh Muktar
Warga yang tinggal di sekitar rumah korban menyebut, keluarga itu memang dikenal tertutup dan sehari-hari berjualan pakaian muslim. Sementara Tiara (11), anak mereka yang juga tewas dibunuh, dikenal sebagai anak yang pemurung di sekolahnya.
ADVERTISEMENT
Hingga kini penyidikan kasus tersebut masih berlangsung. Polisi masih belum bisa memastikan siapa yang dibunuh terlebih dahulu. Muktar terancam Pasal 338 juncto subsider 340 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup.