Setelah Sydney, Melbourne Berlakukan Lockdown Akibat Lonjakan COVID-19

15 Juli 2021 15:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga membawa troli usai belanja di supermarket saat Melbourne kembali lockdown, Kamis (27/5).  Foto: WILLIAM WEST / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga membawa troli usai belanja di supermarket saat Melbourne kembali lockdown, Kamis (27/5). Foto: WILLIAM WEST / AFP
ADVERTISEMENT
Kota kedua terbesar di Australia Melbourne memberlakukan lockdown selama lima hari. Aturan tersebut diambil seiring melonjaknya kasus COVID-19.
ADVERTISEMENT
Lockdown di Melbourne dan seluruh Negara Bagian Victoria, mengikuti jejak langkah Sydney serta Negara Bagian New South Wales (NSW). Sejak Juni lockdown di Sydney diberlakukan akibat lonjakan kasus yang disebabkan menyebarnya varian Delta.
Lockdown di Melbourne dan Negara Bagian Victoria dimulai pada Kamis (15/7/2021) sampai lima hari ke depan. Pemerintah Negara Bagian meminta warga untuk tetap di rumah.
Suasana jalan raya di Melbourne ketika lockdown. Foto: Sandra Sanders/REUTERS
Warga diizinkan keluar hanya untuk belanja, bekerja pada sektor esensial, olahraga, berobat, dan vaksin. Sejak pandemi bermula sudah lima kali Melbourne lockdown.
Saat ini dikombinasi dengan Sydney, maka setengah dari 25 juta populasi Australia harus berhadapan dengan lockdown.
Menteri Utama Victoria Daniel Andrews menyatakan, lockdown harus diambil dengan cepat. Sebab, dua hari terakhir muncul 18 kasus baru.
ADVERTISEMENT
Penambahan dengan jumlah tersebut bagi Australia sangat besar. Sebelum ada ledakan kasus di NSW, per hari Australia hanya mencatat satu digit penambahan kasus.
"Kalian hanya punya satu kesempatan untuk tegas dan cepat," kata Andrews seperti dikutip dari Reuters.
"Bila kalian menunggu, ragu-ragu, maka kalian akan menoleh ke belakang dan berharap bertindak lebih cepat. Saya tak siap untuk menghindari lockdown lima hari namun nantinya akan merasakan lockdown lima pekan bahkan lima bulan," sambung Andrews.
Australia saat ini masuk fase terburuk pandemi COVID-19. Penambahan kasus sejak lonjakan terjadi di NSW Juni lalu mencapai 900 lebih.
Saat ini jumlah kasus COVID-19 di Australia mencapai 31.400 lebih. Sebanyak 912 di antaranya kehilangan nyawa.