Shanghai Longgarkan Pembatasan COVID-19, Kembali ke Kehidupan Normal Mulai Juni

16 Mei 2022 10:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi dan pekerja staf menjalani tes COVID-19 di dalam penghalang area yang dilockdown, di Shanghai, China, Kamis (24/3/2022) Foto: Aly Song/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Polisi dan pekerja staf menjalani tes COVID-19 di dalam penghalang area yang dilockdown, di Shanghai, China, Kamis (24/3/2022) Foto: Aly Song/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemerintah Shanghai mengungkap pada Senin (16/5), pihaknya menargetkan pelonggaran pembatasan COVID-19 secara menyeluruh untuk kembali dalam kehidupan normal mulai 1 Juni mendatang.
ADVERTISEMENT
Langkah itu diambil berkat kasus corona telah menurun. Hingga 15 dari 16 distrik kota itu tidak menemukan kasus infeksi di luar area karantina. Shanghai memberlakukan syarat tiga hari tanpa kasus infeksi sebelum melonggarkan kebijakan tersebut.
Wakil Wali Kota Shanghai, Zong Ming, mengumumkan keputusan itu saat konferensi pers daring. Dia mengatakan, epidemi kota telah terkendali.
Kendati demikian, pihaknya masih berupaya mencegah kembalinya infeksi hingga 21 Mei. Sejumlah pembatasan terkait COVID-19 lantas masih akan berlaku.
Warga melakukan swab tes COVID-19 saat lockdown di tengah pandemi penyakit coronavirus, di Shanghai, China, Senin (9/5/2022). Foto: Aly Song/REUTERS
Namun, pemerintah tidak merinci jadwal perubahan kebijakan pembatasan. Hingga 25 juta penduduk kota itu kemudian merasa frustrasi.
Mereka telah melewati karantina selama enam minggu. Tetapi, pemerintah kerap memberikan pesan ambigu perihal kapan mereka bisa kembali melanjutkan kehidupan.
ADVERTISEMENT
Pemerintah mengatakan, pihaknya akan membuka berbagai pusat perbelanjaan dan supermarket sejak Senin (16/5). Toko obat dan tukang cukur juga diizinkan kembali menawarkan layanan mereka.
Sementara itu, restoran diperbolehkan memberikan opsi take away. Shanghai juga berencana meningkatkan penerbangan domestik dan layanan kereta api. Namun, para penduduk mengungkap skeptisisme.
"Anda berbohong kepada siapa? Kami bahkan tidak bisa keluar dari kompleks kami. Anda bisa membuka [fasilitas umum], tetapi tidak ada yang bisa pergi," tulis seorang warga Shanghai, dikutip dari Reuters, Senin (16/5).
Penjagaan saat lockdown untuk menahan penyebaran COVID-19 di Shanghai, China, Senin (28/3/2022). Foto: Aly Song/Reuters
Karantina Shanghai telah menghancurkan ekonomi kota tersebut. Strategi nol-COVID China sempat menuai pujian. Tetapi, kebijakan itu kemudian menjadi beban.
Pendekatan yang ketat itu tetap berjuang membendung virus seiring varian yang lebih menular bermunculan. Prospek karantina wilayah di kota-kota besar pun masih tampak besar.
ADVERTISEMENT
Sementara Shanghai melonggarkan pembatasan, Beijing menghadapi pembatasan yang terus bertambah. Ibu kota itu akan melakukan tiga putaran tes corona di 12 dari 16 distrik mulai Senin (16/5).