Siap-siap Haji 2022: Pemerintah Subsidi Jemaah; Akan Beri Gelang Canggih

18 Mei 2022 6:20 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terminal Haji di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, pada musim haji. Foto: Kaia.sa
zoom-in-whitePerbesar
Terminal Haji di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, pada musim haji. Foto: Kaia.sa
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi telah menggelar Rapat Terbatas terkait Persiapan Pelaksanaan Ibadah Haji 1443 H/2022 M di Istana Kepresidenan Bogor, pada Selasa (17/5).
ADVERTISEMENT
Seusai ratas, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) menegaskan pemerintah siap menyelenggarakan ibadah haji tahun ini.
“Intinya bahwa pemerintah sudah siap melayani jemaah haji mulai dari berangkat sampai pulang kembali di Tanah Air,” kata Menag.
“Kita sudah siapkan skema dari A sampai Z. Termasuk skema protokol kesehatan yang disyaratkan. Seperti harus minimal sudah vaksin lengkap, dua vaksin, dan ini harus dipenuhi oleh jemaah haji yang ingin berangkat ke Tanah Suci,” tegas dia.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Sidang Isbat penetapan 1 Ramadhan 1443 H. Foto: Kemenag
Terkait pembatasan usia, lanjut Gus Yaqut, pemerintah Saudi memberikan batasan usia di bawah 65 tahun. Ia menegaskan, pemerintah Indonesia mentaati aturan tersebut.
Sedangkan Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu menjelaskan, total biaya tahun haji tahun ini sebesar Rp 7,5 triliun dan siap ditransfer ke Pemerintah Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
“Jemaah haji membayar sekitar Rp 39,9 juta per jemaah. Jadi sudah sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh pemerintah dan disetujui oleh DPR,” ujar Anggito.
Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab melakukan pengecekan Asrama Haji Pondok Gede Senin (16/5/2022). Foto: Dok. Istimewa

Asrama Haji Pondok Gede Siap Layani Jemaah

Direktur Layanan Haji Dalam Negeri, Saiful Mujab, memastikan Asrama Haji Pondok Gede siap memberikan layanan untuk jemaah haji 1443 H/2022 M.
Kemenag telah melakukan pengecekan kamar dan fasilitas asrama haji Pondok Gede bersama Staf Khusus Menteri Agama Ishfah Abidal Aziz dan Tenaga Ahli Menteri Agama Hasan Sagala. Ikut mendampingi, Kepala UPT Asrama Haji Pondok Gede, Munib Maksum.
"Kami sudah melakukan pengecekan kesiapan asrama dalam menerima jemaah haji tahun 1443H/2022M. Alhamdulillah semua sudah siap," tegas Mujab.
Menurut Mujab, pengecekan dilakukan untuk memastikan kesiapan layanan di asrama haji, mengingat haji dijadwalkan sudah mulai masuk pada 3 Juni 2022.
ADVERTISEMENT
"Selain pengecekan fisik bangunan dan fasilitas, kita juga melakukan pengecekan kesiapan SDM yang bertugas melayani jemaah," jelasnya.
Terdapat 5 gedung yang akan digunakan jemaah, D1, D2, D3, D4, dan E.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam Bimtek Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 2022 M di Asrama Haji, Jakarta, Selasa (17/5/2022). Foto: Kemenag

Dana Haji untuk IKN Hoaks, Justru Pemerintah Mensubsidi Jemaah

Gus Yaqut mengklarifikasi isu liar yang beredar di media sosial bahwa dana haji dikait-kaitkan dengan pembangunan Ibu Kota Nusantar (IKN).
Ia memastikan kabar tersebut hoaks. Bahkan, pemerintah mensubsidi biaya haji agar tak mahal.
“Saya ingin menegaskan bahwa tidak benar kalau ada hoaks yang mengatakan bahwa dana Haji digunakan pemerintah untuk keperluan ini dan itu termasuk keperluan untuk membangun IKN,” ujar Gus Yaqut.
“Itu sama sekali tidak benar. Yang ada justru melalui BPKH pemerintah mensubsidi jemaah haji agar biaya besar yang harus dikeluarkan oleh jemaah agar bisa ke Tanah Suci bisa lebih ringan bagi jemaah,” tegas Gus Yaqut.
ADVERTISEMENT
Anggito Abimanyu menyampaikan pembiayaan Haji 2022 sudah siap. Dana tersebut, siap untuk ditransfer kepada Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
“Untuk itu kami sudah siap mentransfer dana tersebut kepada Kerajaan Arab Saudi melalui pelayanan hotel, katering, dan transportasi melalui Kementerian Agama,” ujar Anggito.
Jemaah haji 2020 pulang ke kota masing-masing lewat King Abdulaziz International Airport, Jeddah, Senin (3/8). Foto: Twitter /@KAIAirport

Kemenkes Soroti Tingginya Kematian Jemaah Haji RI

Total ada 100.051 jemaah Indonesia akan diberangkatkan dalam pelaksanaan ibadah Haji 2022. Kementerian Kesehatan menyoroti tingginya kematian jemaah haji tiap tahun.
"Beliau (Menkes) concern dengan angka kematian jemaah haji Indonesia yang 10 tahun ini relatif flat kisaran 2 per mil," ucap Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Budi Sylvana.
Menurut Budi, angka itu tidak lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara. Misal, India yang angka kematiannya 1 orang per mil, atau Malaysia yang pada tahun 2019 angkanya 0,3 orang per mil.
ADVERTISEMENT
"Dengan begitu, Pak Menkes sampaikan ini harus diturunkan. Jemaah haji Indonesia pergi dalam keadaan sehat dan pulang dalam keadaan sehat," ujarnya.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Budi Sylvana. Foto: Kemenag
Budi mengurai penyebab kematian paling banyak adalah kardiovaskuler terkait jantung atau pembuluh darah, lalu penyakit pernafasan (respiratori disease).
"Faktor lain kelelahan menjadi salah satu penyebab, sehingga kita harus bisa identifikasi jemaah yang memiliki komorbid dan risiko tinggi agar sesuaikan ibadah dengan kemampuan fisik mereka. Dengan begitu kondisi kesehatan mereka terjaga sampai pulang ke tanah air," ujarnya.
Budi berpesan kepada 880 calon petugas haji yang sedang mengikuti bimtek agar membawa misi menurunkan angka kematian jemaah haji, karena 10 tahun tidak ada penurunan.
Infografik Siap-Siap Haji 2022. Foto: kumparan

Pemerintah Siapkan Gelang Canggih, Pantau Jantung dan Oksigen Jemaah Haji 2022

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kemenkes mengumumkan tingginya kematian jemaah haji Indonesia mencapai 2 orang per mil dalam 10 tahun terakhir.
Data itu lebih buruk dari India yang angka kematiannya 1 orang per mil dan Malaysia 0,3 orang per mil.
Menyikapi hal itu, salah satu upaya yang dilakukan Kemenkes dan Kemenag adalah memodifikasi gelang yang dipakai sebagai penanda jemaah haji, dengan inovasi teknologi kesehatan.
"Menkes sampaikan akan membuat inovasi memberi gelang yang bisa mengukur detak jantung dan oksigen jemaah," kata Menag Yaqut.
Gus Yaqut menyebut, gelang jemaah haji itu terkoneksi sehingga bisa dipantau petugas haji. Dengan begitu, bisa mencegah kematian karena bisa ditangani lebih cepat.
"Sehingga jika ada jemaah haji yang riskan kesehatannya bisa terdeteksi dan tertangani. Ini luar biasa inovasi Kemenkes," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Kurang lebih 600 jemaah meninggal karena jantung dan pneumonia. Ini pekerjaan tidak mudah," imbuh Gus Yaqut.