Sikap Projo Setelah Masuk Kabinet: Dulu Hajar Prabowo, Sekarang Cinta

26 Oktober 2019 5:59 WIB
comment
17
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Wakil Menteri Desa dan PDT Budi Arie Setiadi usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Calon Wakil Menteri Desa dan PDT Budi Arie Setiadi usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Penunjukan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju sempat menuai kritikan dari berbagai pendukung kedua belah pihak. Tak terkecuali kelompok relawan Pro Jokowi (Projo).
ADVERTISEMENT
Baru saja beberapa hari lalu Projo menyampaikan vakum dengan alasan Pilpres 2019 telah selesai. Namun, kini Projo mulai melunak dan sedikit demi sedikit mulai menerima Prabowo dalam koalisi pemerintahan.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Pada awalnya, Projo tak menampik vakumnya mereka juga dikarenakan bergabungnya Prabowo dalam kabinet baru Jokowi-Ma'ruf Amin. Tentunya, keputusan ini menimbulkan kekecewaan para relawan akar rumput Projo.
"(Bergabungnya Prabowo ke kabinet) tentu mempengaruhi, secara politik sangat berpengaruh pada soliditas pada kawan di lapangan. Sehingga pasti akan berpengaruh terhadap gerak langkah politik Projo, andaikan ini diteruskan pasti berpengaruh," ujar Sekjen Projo, Handoko, di DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (23/10).
Handoko mengungkapkan kekecewaan relawannya dikarenakan benturan keras dengan pendukung Prabowo selama masa pilpres lalu.
ADVERTISEMENT
"Coba bayangkan kita habis-habisan bertarung, orang yang tiap hari kita hajar, ya. Tadi ada yang curhat ke saya, Pak Sekjen ini gimana? Saya tiap hari di media sosial menghajar Pak Prabowo, sekarang jadi Menhan," tutur Handoko.
Namun, selang 2 hari kemudian, Jumat (25/10), Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menampakkan dirinya di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Sambil mengenakan kemeja putih, ia mengumbar senyum kepada wartawan. Dan tak lupa, mengacungkan dua jempol.
“Saya diundang nih pukul 09.00 WIB disuruh ke Istana," ucap Budi Arie.
Setelah pertemuan tertutup dengan Jokowi, Budi Arie akhirnya mengungkapkan telah ditunjuk sebagai Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal. Ia diminta mendampingi Mendes PDT, Abdul Halim Iskandar, untuk membangun desa dan daerah-daerah pinggiran.
ADVERTISEMENT
"Karena kita memiliki 74.800 desa di seluruh Tanah Air, sehingga pak menteri perlu ada backup," kata Jokowi saat sesi pengenalan wakil menterinya.
Budi Arie tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Foto: Kevin S. Kurnianto/kumaparn
Selain itu, Budi Arie mengungkapkan juga ditugaskan Jokowi untuk mengawasi penggunaan dana desa, yang setidaknya memiliki anggaran lebih dari Rp 70 triliun.
"Saya diminta pastikan untuk pembangunan desa tertinggal harus beri kemajuan berarti. Sehingga bisa berikan kontribusi besar bagi pembangunan nasional," tuturnya.
Lantas, bagaimana love-hate relationship Projo dengan Gerindra yang telah masuk kabinet sebelumnya terjadi?
Meski sempat kecewa dengan keputusan Jokowi, toh kini Projo perlahan mulai bisa menerima Prabowo.
"Soal perasaan dan manajemen hati, ya, sudah mulai slow, cinta-cinta sedikitlah," kata Budi Arie.
Selain itu, karena ia juga ditugaskan Jokowi dalam pemerintahan, kini Projo tak jadi pamit dan menerima seluruh arahan Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Kita mau pamit tapi ditugaskan lagi, gimana? Mau enggak mau. Projo kan setia di garis rakyat dan Pak Jokowi tegaskan sikap dan ideologi kita sebagai organisasi yang setia di garis rakyat," tuturnya.
"Kita paham emosi tidak stabil di bawah. Kalau elite sih oke-oke saja. Tapi yang di akar rumput itu perlu me-manage hatinya," imbuhnya.
Dari kecewa, jadi cinta. Ah, sudahlah.