Sinar Terang 'Listrik Kedondong' Naufal Berawal dari Tugas Sekolah

20 Mei 2017 12:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Naufal, penemu listrik tenaga kedondong (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Naufal, penemu listrik tenaga kedondong (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Mungkin tak ada yang menyangka, dari sebuah pohon kedondong (Spondias Dulcis Forst) yang selama ini sering kita jumpai di berbagai tempat terkandung potensi listrik. Bahkan listrik tersebut dapat memberi penerangan untuk rumah di daerah yang belum terjangkau listrik.
ADVERTISEMENT
Namun hal tersebut dengan jeli diketahui oleh seorang remaja asal Aceh bernama Naufal Raziq. Penemuan itu bahkan membuat siswa kelas 3 MTSn Langsa Lama itu bertemu dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
kumparan (kumparan.com) pun berkesempatan untuk berbincang lebih lanjut dengan Naufal mengenai penemuannya tersebut. Naufal lantas menyebut karya miliknya itu terinsipasi dari tugas yang diberikan gurunya saat dirinya masih berada di bangku sekolah dasar.
"Awalnya dari guru saya. Saya terima kasih banget sama dia. Kalau dia enggak kasih tugas waktu itu mungkin enggak sampai seperti ini," kata Naufal kepada kumparan di Ayaka Suites, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5).
Naufal kemudian mengenang wali kelasnya sekolah dasarnya tersebut. Adalah Anita Desember, sosok yang kini menginspirasi upaya Naufal dalam menanamkan semangat memunculkan ide 'penemuan' alternatif listrik ini.
ADVERTISEMENT
Anita memberi tugas kepada para muridnya, termasuk Naufal, untuk membuat sebuah penemuan. Tugas tersebut kemudian mendorong Naufal menemukan adanya potensi listrik dari buah.
"Seperti praktik lah. Naufal buat praktik sederhana. Awalnya memang dari buah kentang. Ketika kentang tersebut diberi elemen maka dia akan menimbulkan tegangan," kata Naufal.
Berhasil membutikan adanya potensi listrik, hasil tugasnya ini mendapatkan apresiasi dari sang guru. "Naufal terinspirasi dari kentang yang memiliki asam," sambung dia.
Melihat potensi dan semangat Naufal mencari ide inilah mengantarkan Naufal dalam beberapa ajang kompetisi dan perlombaan. Saat itulah Naufal kemudian mengikuti lomba pertamanya. "Selepas seminggu guru Naufal dapat form perlombaan 'Teknologi Tepat Guna' di Langsa tahun 2014. Waktu itu bulan Maret," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Naufal diikutsertakan, bagaimanapun Naufal ikut lah. Naufal optimistis, lawannya tingkat umum, Naufal bertemu lawan dari saingan yang begitu besar dan akhirnya dapat juara harapan 1," kenangnya.
Usai lomba tersebut, Naufal mengembangkan kembali penemuannya tersebut. Setidaknya dua tahun riset harus Naufal lalui untuk menemukan kococokan kriteria tanaman yang stabil dan cukup lama menghasilkan listrik.
"Saya temukannya bertahap, pertama dari mangga, belimbing, asam jawa, pinus, hingga kedondong pagar," ungkap Naufal.
Temuan listrik dari kedondong itu sempat diujicobakan di 60 rumah di Desa Tampur, Kecamatan Air Jernih, Aceh. Hasilnya pun sukses.
Sebuah desa di pedalaman Aceh yang hanya bisa diakses melalui sungai menggunakan boat yang tak memiliki akses listrik, kini terang dengan 'listrik kedondong' Naufal. "Kedondong ini yang paling cepat menghasilkan listrik. Naufal bikin dalam skala besar alhamdulillah bisa," kata Naufal.
ADVERTISEMENT