Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak memecat Menteri Dalam Negeri, Suella Braverman, pada Senin (13/11). Tindakan ini diambil usai Braverman mengkritik kebijakan menangani demo pro-Palestina.
ADVERTISEMENT
Sumber di pemerintahan Inggris menyebut, Sunak mendapat tekanan dari partai koalisi dan oposisi untuk memecat Braverman.
Oleh sebab itu, Sunak akhirnya meminta Braverman meningalkan posisi di pemerintahan. Permintaan itu diterima oleh Braverman.
Media Inggris, The Sun, melaporkan bahwa posisi Braverman akan diisi oleh Menlu James Cleverly.
Di saat bersamaan media-media Inggris melaporkan bahwa eks PM David Cameron terlihat masuk ke kantor Sunak di Downing Street. Spekulasi Cameron akan kembali ke pemerintahan pun makin mencuat.
Pekan lalu, Braverman menentang Sunak dengan menerbitkan artikel menuduh polisi memberlakukan standar ganda saat menangani demonstran pro-Palestina pada Hari Veteran. Demo ini menarik massa besar, mencapai ratusan ribu orang.
Braverman menyebut polisi lebih tegas pada demo ekstremis sayap kanan (pro-Israel) dibanding massa pro-Palestina. Dia bahkan membandingkan demonstran pro-Palestina sama dengan pengunjuk rasa buruh di Irlandia Utara.
ADVERTISEMENT
Oleh polisi dan Partai Buruh Braverman dituding memprovokasi kelompok sayap kanan untuk menyerang polisi.
Pada akhir Oktober lalu, Braverman juga bersuara miring pada demo pro-Palestina. Dia mengatakan, pendemo pro-Palestina berpotensi berada di ranah kriminal.
Braverman yang bersuamikan orang Yahudi ini juga menuding bahwa unjuk rasa itu merupakan unjuk rasa kebencian.
Perempuan keturunan India ini juga pernah meminta polisi menutupi bendera-bendera Palestina di tempat umum dan mengatakan mengibarkan bendera Palestina berpotensi ilegal.