Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Sistem Eyab yang mempermudah kepulangan jemaah haji Indonesia juga akan diterapkan di bandara Madinah. Selain mempermudah, sistem ini akan memanjakan jemaah Indonesia selama berada di bandara.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Bandara Arsyad Hidayat, Kamis (29/8). Dia mengatakan akan ada 32 kloter dengan jemaah sekitar 13.533 yang akan mendapatkan layanan Eyab pada kepulangan dari bandara Madinah.
"Jadi jumlahnya lebih besar atau dua kali lipat dari jumlah yang diberikan pada saat fasilitas Eyab di Jeddah," kata Arsyad.
Iyab' disadur dari bahasa Arab yang artinya pulang. Sistem ini serupa dengan fast track yang diterapkan pada kedatangan jemaah haji. Nantinya jemaah akan mendapatkan percepatan proses imigrasi.
Di Jeddah, hanya segelintir negara yang mendapatkan sistem ini, termasuk Malaysia dan Indonesia. Namun Arsyad mengatakan, di Madinah hanya jemaah Indonesia yang berkesempatan mendapatkan sistem ini.
ADVERTISEMENT
"Kenapa Indonesia yang dipilih? Jawabannya menarik sekali, bahwa Indonesia well-organized system untuk penyelenggaraan ibadah haji," kata Arsyad.
"Saya kira ini satu penghormatan, satu apresiasi yang cukup bagus dari pihak Arab Saudi kepada penyelenggara haji Indonesia. Kita bangga karena kita selalu dijadikan pilot project inovasi yang dilakukan oleh Saudi," lanjut dia.
Tidak hanya percepatan imigrasi, jemaah yang difasilitasi oleh Eyab akan mendapatkan tempat menunggu sendiri di bandara Madinah. Mereka akan dihibur dengan berbagai pameran budaya Saudi. Berbeda dengan Jeddah, di bandara Madinah Saudi akan menampilkan museum hidup bagi jemaah Indonesia.
"Di sini mereka akan coba melakukan semacam museum hidup. Orang sedang menenun kain khas Arab Saudi. Jemaah betul-betul dimanjakan dengan melihat segala jenis kebudayaan," ujar Arsyad.
ADVERTISEMENT