Sistem Kesehatan Lebanon di Ujung Tanduk Akibat Serangan Besar Israel

3 Oktober 2024 12:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel yang menargetkan sebuah permukiman di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Kamis (3/10/2024). Foto: Fadel ITANI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel yang menargetkan sebuah permukiman di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Kamis (3/10/2024). Foto: Fadel ITANI / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (2/10) memperingatkan sistem kesehatan di Lebanon berada dalam bahaya. Itu disebabkan eskalasi serangan Israel ke target Hizbullah — parpol berpengaruh — di negara itu.
ADVERTISEMENT
"Jumlah korban jiwa di Lebanon meroket dan rumah sakit kewalahan akibat kebanjiran pasien korban luka," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom seperti dikutip dari AFP.
"Sistem kesehatan telah melemah akibat krisis berturut-turut dan berjuang mengatasi kebutuhan yang sangat besar," sambung dia.
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto: AFP/PIERRE ALBOUY
Tedros menambahkan pihaknya akan meningkatkan respons terhadap situasi darurat di Lebanon.
Selain itu, Tedros memastikan akan membahas situasi Lebanon dengan dubes-dubes anggota Liga Arab di Jenewa pekan depan.
"Kami sepakat bahwa pasien, pekerja medis dan warga sipil termasuk pengungsi harus dilindungi dan diberikan pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan," ucap dia.
Peta Palestina, Lebanon, dan Israel. Foto: Dimitrios Karamitros/Shutterstock
Sejak pertama kali meningkatkan serangan ke Lebanon pada Senin, 23 September, aksi Israel menewaskan 1.000 warga setempat. Pada Kamis (3/10) ini, Israel menyerbu jantung ibu kota Lebanon, Beirut.
ADVERTISEMENT
Akibat memburuknya situasi, Tedros kembali menyerukan pihak-pihak bertikai menahan diri dan memelihara perdamaian.
"Kekerasan harus diakhiri demi mencegah korban jiwa dan penderitaan. Segala bentuk eskalasi konflik lebih lanjut akan menimbulkan konsekuensi bencana bagi kawasan itu," kata Tedros.