Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Siti Atikoh Curhat Banyak Baliho Ganjar di Kampung Halamannya Dicopot OTK
30 Desember 2023 15:18 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo Siti Atikoh (tengah) menari Flash Mob saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perempuan Indonesia for Ganjar (PIJAR) 2023 di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu (16/12). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hhrnrmvtadnyscnej6g02grn.jpg)
ADVERTISEMENT
Istri capres nomor urut 02 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, saat bertemu dengan warga Bandarharjo, Semarang Utara, Kota Semarang, mengaku banyak baliho Ganjar-Mahfud MD yang dicopot orang tak dikenal atau OTK di kampung halamannya di Purbalingga.
ADVERTISEMENT
"Kampung saya sendiri, baliho itu banyak sekali baliho malam dipasang, pagi-pagi hilang. Itu ajaib ya, ilmunya apa," kata Atikoh saat di Bandarharjo, Semarang Utara, Kota Semarang, Sabtu (30/12).
Atikoh juga mengaku kesulitan untuk melacak siapa oknum atau pihak yang mencopot baliho tersebut karena pelaku beraksi saat malam hari.
"Agak sulit mencarinya karena mungkin penghilangannya itu saat kondisi orang sedang tidur. Susah cari bukti video," jelas dia.
Untuk itu, ia meminta masyarakat ikut mengawasi jalannya proses pemilu terutama bila ada kecurangan. Menurutnya, masyarakat bisa memanfaatkan smartphone untuk merekam bukti bila terdapat praktik curang.
"Kalau ada kecurangan-kecurangan, sekarang ada ini (smartphone) kok," tegas Atikoh.
Sementara itu, Anggota Dewan Penasihat TPN Ganjar - Mahfud sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Hendrar Prihadi juga mengatakan, di beberapa daerah alat peraga kampanye (APK) baik bendera atau baliho Ganjar-Mahfud memang kerap menghilang atau dicopot.
ADVERTISEMENT
"Banyak daerah mengalami itu. Pengalaman di Semarang juga gitu, kita pasang bendera di satu titik 2.000, belum ada 3 hari sudah dilepas," ungkap pria yang akrab disapa Hendi.