Siti Nurbaya Bantah Mahfud soal Deforestasi Hutan 12,5 Juta Ha: Itu Data Salah

23 Januari 2024 14:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar saat di Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (20/10). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar saat di Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (20/10). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, merespons data yang disampaikan oleh cawapres 03 Mahfud MD dalam debat cawapres pada Minggu (21/1).
ADVERTISEMENT
Mahfud — yang juga rekan Siti Nurbaya di kabinet — menyinggung masalah deforestasi hutan di Indonesia. Menurutnya, selama sepuluh tahun pemerintahan atau era Presiden Jokowi, telah melakukan penebangan hutan seluas 12,5 juta hektare.
"Saya harus mengatakan bahwa data itu salah. Saya bisa kasih tahu data yang sebenarnya. Kalau dipakai sejak tahun 2013, ada persoalan konsep. Dan ada persoalan bagaimana membaca data," kata Siti Nurbaya dalam keterangan tertulis, Selasa (23/1).
Politikus NasDem — partai pengusung 01 Anies-Imin — ini menjelaskan, angka deforestasi hutan di Indonesia pada 2013 adalah 730 ribu hektare. Kemudian pada 2015, angka deforestasinya bertambah jadi 1,09 juta hektare.
"Jadi dari 0,73 juta hektare naik ke 1,09 juta hektare itu karena bencana El-Nino di tahun 2015. Kemudian di tahun 2016 turun jadi 630 ribu hektare, dilanjutkan 2017 menjadi 480 ribu hektare, 2018 jadi 440 ribu hektare,” jelas Siti Nurbaya.
ADVERTISEMENT
"Di tahun 2019, Indonesia kembali mengalami El-Nino, tapi tidak separah di 2015. Di mana, angka deforestasinya menjadi 460 ribu. Sekarang di tahun 2022, kita hanya deforestasi 104 ribu hektare," tambah dia.
"Jadi penegasannya itu, tadi bayangin aja 700 ribu hektare. Ini nggak bisa data kumulatif dengan data tahun selanjutnya. Misalnya tahun ini ada 600 ribu hektare lahan mengalami deforestasi, tahun depannya menjadi 900 ribu. Tidak bisa ditambahin begitu, 600 ribu tambah 900 ribu hektare. Kan nggak, tempatnya masih sama. Artinya angka deforestasi yang bertambah hanya 300 ribu hektare," papar Siti Nurbaya.
Foto udara kebakaran lahan gambut di kawasan Desa Suak Raya, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Jumat (28/7/2023). Foto: Syifa Yulinnas/ANTARA FOTO
Siti Nurbaya menjelaskan, penurunan angka deforestasi di Indonesia mendapat apresiasi di sejumlah lembaga internasional, termasuk Perdana Menteri Norwegia pada saat acara COP28.
ADVERTISEMENT
"Dan kita Indonesia ini nggak main-main kalau deforestasi. Penurunannya mencapai 65% dari tahun lalu ke tahun sebelumnya, atau tahun 2022," tuturnya.
Siti Nurbaya menerangkan Kementerian LHK terus mengontrol angka deforestasi di Indonesia dengan mengimbau perusahaan atau setiap proyek di satu kegiatan untuk melakukan konsep zero deforestasi.
"Karena kita kan masih membangun jalan. Kita masih memberikan perumahan dan itu nggak bisa dibilang deforestasi. Karena ada penanamannya kembali, deforestasinya ada dan lain-lain. Jadi perkiraan saya ke depan malah angkanya akan lebih baik lagi dari yang sekarang," ucap Siti Nurbaya.
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD memaparkan visi dan misi saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Pernyataan Mahfud MD

Sebelumnya Mahfud MD melontarkan kritik terkait kerusakan hutan atau deforestasi di Indonesia yang cukup masif dalam 10 tahun era pemerintahan Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Mahfud yang juga menjabat Menko Polhukam itu menyebut angka deforestasi di Indonesia sudah mencapai 12,5 juta hektare.
"Saya mencatat juga tambang ilegal 2.500 (Izin Usaha Pertambangan/IUP), tapi juga ada yang lebih dari itu. Dalam 10 tahun terakhir terjadi deforestasi hutan 12,5 (juta) hektare hutan kita," ujar Mahfud.
Dia turut menganalogikan, luas 12,5 juta hektare deforestasi hutan ini setara dengan 23 kali luas Pulau Madura, bahkan lebih besar dari luas wilayah Korea Selatan.
"Itu jauh lebih luas dari Korea Selatan dan 23 kali luasnya Pulau Madura di mana saya tinggal. Ini deforestasi 10 tahun," ucap Mahfud yang lahir di Sampang ini.