Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Saat ini Kemhan telah menurunkan Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer (Computer Security Incident Response Team / CSIRT) untuk mendalami hal tersebut dengan melakukan assessment terhadap jaringan data dan internet di lingkungan Kemhan," kata Kepala Biro Humas Setjen Kemhan, Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha dalam keterangannya, Jumat (3/11).
Edwin menerangkan, hal ini dilakukan untuk menginvestigasi sekaligus memastikan keamanan data dan internet di Kemhan. Selama proses penanganan juga, situs Kemhan dinonaktifkan sementara.
"Hal ini dilakukan agar tim CSIRT dapat menyelidiki dugaan peretasan data dengan lebih mendalam dan mengidentifikasi akar permasalahannya," jelasnya.
Menurut Edwin, situs Kemhan akan segera kembali aktif setelah proses penanganan rampung. Apalagi, kata dia, situs ini merupakan sumber informasi masyarakat terkait Kemhan.
"Kemhan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat nonaktifnya situs Kemhan tersebut," ucap Edwin.
ADVERTISEMENT
Edwin memastikan, di dalam situs Kemhan tak berisi data-data sensitif yang berpotensi terdampak akibat dugaan peretasan ini.
"Kemhan ingin menegaskan bahwa meskipun situs Kemhan memuat sejumlah data namun tidak ada data sensitif yang berpotensi terdampak," terang Edwin.
"Langkah-langkah keamanan yang ketat telah dilakukan oleh Kemhan guna melindungi data sensitif dan memastikan bahwa informasi yang disajikan di situs Kemhan tetap akurat dan dapat dipercaya," lanjutnya.
Terakhir, Edwin mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi seluruh sistem keamanan untuk mencegah terjadinya kebocoran data.
"Selain melakukan assessment terhadap jaringan data dan internet, Kemhan juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan yang ada untuk mengantisipasi dan mencegah potensi kebocoran data di masa depan," ungkap Edwin.
"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan menghindari penyebaran informasi yang belum terverifikasi terkait pemberitaan tentang dugaan peretasan ini," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Isu dugaan peretasan ini sebelumnya viral di media sosial. Dalam sebuah akun X dengan nama @StealthMole_int mengungkapkan seorang hacker mengaku telah melakukan peretasan terhadap situs Kemhan dan menjual dokumen rahasia di dalamnya.
"A hacker claims to have successfully hacked the Indonesian Ministry of Defense and posted a message on the black market, offering to sell the website's secret and sensitive documents, as well as admin access," tulisnya.
Hacker itu juga disebut telah membagikan tangkapan layar bukti peretasan. Dalam tangkapan layar itu termuat bahwa server Kemhan berisi sekitar 1,64 terabyte data.