news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Soekarwo Izin SBY Sebelum Jadi Wantimpres

13 Desember 2019 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eks Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Foto: Kevin S Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Eks Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Foto: Kevin S Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Ketua DPD Demokrat Jatim Soekarwo atau Pakde Karwo resmi dilantik menjadi anggota Wantimpres Jokowi-Ma'ruf 2019-2024. Meski sudah tak lagi menjadi bagian dari Partai Demokrat, namun Soekarwo mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal penunjukannya itu.
ADVERTISEMENT
"Sudah (berkomunikasi dengan SBY). Prinsipnya, silakan," kata Soekarwo usai pelantikan di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/12).
Eks Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Foto: Kevin S Kurnianto/kumparan
Soekarwo menuturkan, kemungkinan ia baru akan membahas tugas-tugas sebagai Wantimpres di rapat internal, Senin (16/12). Namun, di antara banyak isu, Soekarwo mengaku akan menyoroti satu isu penting terkait indeks konsumsi yang kurang bagus.
"Itu harus ada kebijakan yang afirmatif terhadap yang tidak efisien, misalnya UMKM. Dari produk pembiayaan pasarnya itu ada pendampingan yang dilakukan oleh pemerintah karena itu jumlahnya sangat besar. 53 persen ekonomi kita di PDB dari small medium micro business," jelasnya.
Selain itu, kata Soekarwo, ia juga akan fokus pada isu reformasi birokrasi. Misalnya, dengan memangkas eselon tiga menjadi administrator dan eselon empat menjadi pengawas.
ADVERTISEMENT
"Kan monitoringnya harus dilakukan. Setelah perencanaan penganggaran dan pelaksanaan, ada monitoring. Di monitoring itu sebetulnya eselon 4 mengontrol, bagaimana antara perencanaan dan pelaksanaan, nyambung enggak?" pungkas Soekarwo.
Selain Soekarwo, Jokowi juga melantik delapan anggota Wantimpres lainnya. Mereka adalah Arifin Panigoro, Agung Laksono, Sidharto Danusubroto, Habib Luthfi bin Yahya, Putri Kuswisnu Wardhani, Dato Sri Tahir, Mardiono, dan Wiranto.