Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Sohibul Iman dan Kisah Prabowo Bukan Muslim yang Taat
27 Juli 2018 11:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Presiden PKS Sohibul Iman mengungkapkan mengapa ia dekat dengan Partai Gerindra yang didirikan Prabowo Subianto. Sohibul menyebut, ada faktor historis yang melatarbelakangi kedekatan kedua partai ini.
ADVERTISEMENT
"Ini semua lahir dari kesadaran tadi. Kesadaran tentang takdir historis dan sosiologis Indonesia, bahwa kelompok Islam dan nasionalis harus hand in hand. Ada saling pengertian di antara keduanya," kata Sohibul di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Pusat, Kamis (26/7) malam.
Sohibul kemudian bercerita momen menarik ketika duta besar Belanda datang ke DPP PKS. Ia bertanya kepada Sohibul mengapa ia selalu dekat, bahkan memutuskan untuk berkoalisi bersama Gerindra di Pilpres 2019. Satu pertanyaan yang kemudian paling diingat Sohibul: apakah Prabowo seorang Muslim yang baik?
"Saya ditanya oleh Dubes Belanda ketika ke DPP PKS mereka menanyakan kenapa sih kok anda bisa bersama dengan Pak Prabowo? Apakah Pak Prabowo seorang Muslim yang baik?" ujarnya mengingat pertanyaan yang diajukan Dubes Belanda.

ADVERTISEMENT
Menanggapi pertanyaan itu, Sohibul menjawab bahwa Prabowo sebetulnya bukan Muslim yang taat. Melainkan nasionalis Muslim yang punya pemahaman Islam yang cukup proporsional.
"Pak Prabowo bukan Muslim yang taat, bukan Muslim santri, dia adalah Muslim abangan saya katakan," ungkapnya.
"Tetapi Pak Prabowo adalah seorang nasionalis Muslim abangan yang punya pemahaman tentang Islam yang cukup proporsional. Bahasa kami, beliau menerapkan proporsional demokrasi sama dengan PKS. PKS pun sama, kami menegakkan demokrasi proporsional karena itu terjadi hubungan yang sangat erat, hubungan yang saling mengerti," paparnya.
Keputusan Sohibul untuk bekerja sama secara politik dengan Prabowo sebetulnya ditentang oleh beberapa kader PKS. Sohibul menyebut, beberapa kader PKS mempertanyakan keputusannya itu, sebab menurut mereka Prabowo adalah pemimpin abangan yang berbeda dengan PKS yang sebagian besar adalah santri.
ADVERTISEMENT
"Kemudian saya dikejar apa Pak Presiden tidak takut di demo oleh kader-kader PKS. Katanya kan kader PKS kebanyakan santri kok bisa bekerja sama dengan pemimpin abangan," imbuhnya.
"Saya bilang, kader PKS sudah paham tentang garis perjuangan PKS di negeri ini. Jadi bapak ibu sekalian, saya kira perjuangan kita hari ini adalah bagaimana menyatukan fakta sosiologis dan historis ini di negeri kita," pungkasnya.