Sohibul Kritik Luhut soal China di Natuna: Jangan Dikaitkan Investasi

6 Januari 2020 17:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden PKS Sohibul Iman saat jumpa pers di DPP PKS, Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden PKS Sohibul Iman saat jumpa pers di DPP PKS, Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden PKS Sohibul Iman turut mengkritik pernyataan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta masalah kapal China Coast Guard di Natuna tak perlu dibesar-besarkan, karena khawatir mengganggu hubungan dengan China, terutama menyoal investasi.
ADVERTISEMENT
Sohibul menegaskan masalah ini berhubungan dengan kedaulatan Indonesia dan tak bisa dikaitkan dengan urusan investasi, karena keduanya adalah hal yang berbeda.
"(Kalau) bisa lebih tegas lagi karena ini menyangkut kedaulatan. Kedua janganlah mengait-kaitkan kedaulatan dengan persoalan investasi. Itu dua hal yang sangat jauh sekali. Investasi kita butuhkan, tapi kalau itu kemudian mengorbankan kedaulatan, buat apa investasi," jelas Sohibul di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Senin (6/1).
Presiden PKS Sohibul Iman di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Sohibul pun meminta pemerintah Indonesia bersikap tegas atas konflik yang terjadi di perairan Natuna. Menurutnya, kapal China telah terbukti masuk ke perairan Indonesia secara tidak sah.
"China terbukti masuk ke perairan Indonesia dan itu sudah dinyatakan tidak sah, oleh UNCLOS sendiri. Jadi PKS mendorong pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas karena ini menyangkut kedaulatan Indonesia," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sehingga, Sohibul meminta Presiden Jokowi tidak boleh mentolerir pelanggaran kedaulatan Indonesia yang dilakukan China.
"Kami minta Pak Jokowi kemudian Pak Menko Polhukam dan juga Menhan untuk bersikap tegas," pungkasnya.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (6/1) Foto: Darin Atiandina/kumparan
Sebelumnya, Luhut meminta semua pihak untuk tidak meributkan masalah pelanggaran kedaulatan oleh China di Natuna. Ia khawatir ribut-ribut mengenai persoalan ini mengganggu hubungan ekonomi dengan China, terutama investasi.
"Ya makanya (supaya enggak ganggu investasi), saya bilang untuk apa diributin. Sebenarnya kita juga mesti lihat, kita ini harus membenahi diri kita," kata Luhut usai pertemuan sore bersama Menhan Prabowo Subianto di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (3/1).
Selain itu, pernyataan Menhan Prabowo Subianto juga disayangkan sejumlah pihak. Prabowo mendorong agar masalah ini diselesaikan dengan damai. Terlebih, China merupakan salah satu negara sahabat Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kita tentunya gini, kita masing-masing ada sikap. Kita harus cari satu solusi baik lah di ujungnya. Saya kira ada solusi baik. Kita selesaikan dengan baik ya, bagaimanapun China negara sahabat," kata Prabowo, Jumat (3/1).