Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Balairung itu kini ditutupi hamparan sajadah panjang berwarna hijau. Satu per satu jemaah datang, tidak memakai baju Muslim, tapi kemeja kerja atau batik. Setelah shalat sunnah dua rakaat, mereka tepekur menunggu khotib naik mimbar.
ADVERTISEMENT
Siapa kira, balairung di Mal Bellagio itu bisa disulap menjadi masjid untuk Salat Jumat. Keberadaan tempat ini sangat membantu sekali, terutama bagi pekerja kantoran Mega Kuningan yang enggan berjalan terlalu jauh untuk mencari masjid.
Awalnya, kelompok yayasan yakni, AHP (Assegaf Hamzah & Partners) dan PSQ (Pusat Studi Al Quran) Jakarta ini menyewa suatu ruangan saja, kapasitasnya hanya 40 orang. Namun kini balairung tersebut sudah seluruhnya disewa oleh dua yayasan tersebut. Kini 600 orang pun bisa beribadah di sini.
Mereka memulai sejak tahun 2014. Hingga kini mereka telah membuat para pekerja kantoran dan pengunjung pusat perbelanjaan lebih nyaman untuk tunaikan kewajiban.
Tak hanya menyediakan atau menjembatani kebutuhan tempat ibadah yang layak untuk Salat Jumat. Penceramah pun sudah biasa memberikan materi dakwah yang teruji.
ADVERTISEMENT
Mahestya Adhy Sanjaya selaku salah satu pengurus yayasan mengatakan, ide gerakan ini awalnya tercetus ketika melihat fenomena Salat Jumat di pusat perbelanjaan dan perkantoran di ibu kota.Seringkali ia menemukan penyelenggaraan Salat Jumat yang tak memenuhi semua rukun salat.
"Di Belagio Mall ini yang pertama sih buat kita, ini kita gelar sejak 2014 silam untuk memberikan sarana atau fasilitas yang berkualitas untuk Salat Jumat. Tidak hanya dari kualitas tempatnya tapi juga dari kualitas ustad atau pemuka agama yang mengisi ceramah di sini, kata Sanjaya kepada kumparan di Mal Bellagio, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (10/2).
Isi ceramahnya pun disusun semenarik mungkin sehingga tidak membosankan. Temanya pun santai, biasanya membahas persoalan yang tengah hangat diperbincangkan.
ADVERTISEMENT
"Kita tuh concern menghadirkan ustaz yang bisa menghidupkan suasana majelis yang lebih enjoy dan santai tanpa berkesan menggurui apalagi membosankan, tema dari khotbah pun kita yang tentukan tapi tentunya dibalut juga ya dengan surat atau ayat dari Al Quran," bebernya.
"Kita selalu menghadirkan tema yang fresh dan yang lagi hangat diperbincangkan saat ini, tema selalu berubah tiap Jumat-nya. Jadi kita juga mau jemaah mendapatkan ilmu baru tiap jumatnya selepas mereka keluar dari tempat ibadah ini," imbuh dia.
Sanjaya menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan sebuah aplikasi 'Cari Ustaz' yang nantinya akan tersedia untuk jemaah pengguna android atau iOS. Aplikasi ini nantinya dapat memberikan review terhadap siapa pun ustaz yang hadir mengisi khotbah.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya lebih efektif yang demikian, jadi jemaah kan bisa memberikan penilaian pribadi mereka terhadap kinerja pemuka agama atau ustad yang memberikan ceramahnya di kita. Insya Allah awal April kita akan launching ini." Imbuh sanjaya.
Waktu ceramah pun dibatasi. Regulasi itu dibuat untuk meminimalisir kesempatan jemaah tertidur saat ustad sedang khotbah.
"Selain itu kita juga batasi mereka untuk berceramah hanya 15 menit. Jadi mereka berceramah dalam konsep yang padat, menyenangkan, tapi tidak menghilangkan esensi dari ajaran agama itu sendiri." Imbuhnya
Untuk imam dan penceramah, mereka juga punya standar sendiri. Menurut Achmad Zayadi, selaku anggota dari divisi program Pusat Studi Al Quran, jumlah hafalan Al Quran menjadi persyaratan.
"Untuk imam sendiri kita mewajibkan dia tahfiz Quran. Untuk khotib kita juga punya standar setidaknya dia harus memiliki gelar dari studi di bidang keagamaan. Karena kalau khotib sendiri tidak paham dengan agama bagaimana dengan majelisnya kan." tutur Achmad.
ADVERTISEMENT
Penyelenggaran Salat Jumat di Bellagio Mall ini mendapat respons positif dari publik. Rio, salah satu jemaah mengatakan, yang paling diapresiasi dirinya adalah soal materi ceramah yang tak membosankan.
"Enak sih ya, pertama tempatnya nyaman ada pendingin udara juga, yang penting lagi sih khotibnya nggak ngebosenin. Jadi kita yang ngedengerin pun nggak ngantuk apalagi bosan," ungkap dia.
Setali tiga uang, jamaah lainnya yakni Zaki yang juga berkantor di dekat Mal Belagio pun lebih memilih untuk beribadah Salat Jumat di kawasan mal ini.
"Asik aja sih, isi khotbahnya tuh nggak melulu agama, jadi dibalut juga sama isu yang lagi hangat sekarang. Tapi nilai agamanya tetep ada, asik kan tuh." Ujar zaki kepada kumparan.
ADVERTISEMENT