Sosiolog: Ada Skenario Takuti Warga dalam Penyerangan Pemuka Agama

15 Februari 2018 17:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusakan masjid oleh oknum di Tuban. (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Perusakan masjid oleh oknum di Tuban. (Foto: dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Penyerangan terhadap pemuka agama belakangan sering terjadi. Sebagian masyarakat menilai, peristiwa ini tidak terjadi begitu saja. Sosiolog Prof Musni Umar menduga, fenomena ini merupakan bagian dari skenario besar. Tujuannya tak lain untuk menakuti masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Bahwa dugaan saya ada skenario besar untuk menciptakan ketakutan di masyarakat," kata Musni di AQL, Islamic Centre, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (15/2).
Rektor Universitas Ibnu Chaldun ini menyebut, sedikitnya sudah ada 10 korban akibat penyerangan oleh orang tak dikenal ini. Rentetan penyerangan dalam waktu yang singkat ini disinyalir bagian dari skenario untuk menakuti masyarakat.
"Tidak mungkin ini tidak ada semacam, tujuannya itu bisa saja untuk menciptakan ketakutan di masyarakat," imbuh Musni.
Penyerangan gereja di Yogyakarta (Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerangan gereja di Yogyakarta (Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Musni menilai, tidak masuk akal jika penyerangan pemuka agama selalu dikaitkan dengan aksi brutal orang dengan gangguan jiwa. Dia menyebut orang dengan gangguan jiwa tidak bisa menentukan target secara spesifik.
"Saya termasuk tidak percaya yang melakukan itu orang gila, apa ada kekuatan dia untuk memukuli orang dan itu dia datang ke mesjid kemudian dia pilih-pilih adalah pemuka agama. Itu termasuk juga penyerangan di gereja, saya tidak percaya itu," tutur Musni.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, serangkaian penyerangan terhadap pemuka agama marak terjadi. Antara lain pemukulan Kiai Umar Basri (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah Bandung) (27/1), penganiayaan terhadap Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) H.R. Prawoto hingga tewas (1/2), persekusi Biksu Mulyanto di Tangerang hingga yang terbaru penyerangan terhadap Romo Edmund Prier di Yogyakarta (11/2).