Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Sosok Bendi, Sopir Truk yang Tabrak 5 Mobil di GT Ciawi 2
5 Februari 2025 19:51 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Bendi Wijaya (31), sopir truk tronton pengangkut galon air mineral yang terlibat kecelakaan di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2 masih belum bisa dimintai keterangan terkait insiden yang menewaskan delapan orang itu. Kondisinya luka parah dan masih mendapat perawatan di RSUD Ciawi.
ADVERTISEMENT
Bendi merupakan warga Kampung Bangkongreang, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Di Kampung itu dia tinggal di sebuah kontrakan petak bersama istri dan bayinya yang berusia 2 bulan.
Mertuanya, Endang Suhendar (57), mengetahui insiden yang dialami Bendi pada Rabu (5/2) sekitar pukul 01.00 WIB. Orang yang pertama memberitahunya adalah rekan kerja Bendi.
“Jam 1 malam diberi tahu temannya, saat itu saya langsung berangkat ke rumah sakit. Saat di rumah sakit, dia belum sadar. Kondisinya itu belakang kepala itu alami luka sobek dijahit, bagian mata bengkak,” ujar Endang.
Di rumah sakit itu, Endang baru tahu bahwa banyak korban kecelakaan yang turut mendapatkan perawatan.
Endang mengungkapkan, Bendi berangkat dari pangkalan atau pull truk galon pada Selasa (4/2) sekitar pukul 21.00 WIB. Ketika itu, Bendi berangkat seperti biasa.
ADVERTISEMENT
“Dia berangkat tiga mobil konvoi bersama temannya,” ujarnya, hingga akhirnya kecelakaan terjadi.
Tulang Punggung Keluarga, Sudah Lama Jadi Sopir Truk
Masih menurut keterangan Endang, Bendi sudah lama bekerja sebagai sopir truk pengangkut galon air mineral.
“Sebelum menikah dengan anak saya dia sudah bekerja sebagai sopir. Nikahnya dengan anak saya sudah 2 tahun lamanya,” katanya.
Endang mengungkapkan tak pernah mendengar Bendi mengeluh soal pekerjaan sebagai sopir. Dia pun mengenal Bendi, sebagai sosok yang baik.
Mengenai berapa penghasilan Bendi menjadi sopir galon, Endang tak mengetahui pasti. Namun menurutnya, sopir truk galon itu narik tergantung pesanan. Adapun tujuan pengiriman galon itu salah satunya ke daerah Tangerang.
Penghasilan dari bekerja sebagai sopir truk ini digunakan Bendi untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti membayar kontrakan Rp 650 ribu per bulan serta memenuhi kebutuhan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Tapi terkadang, sebagai mertua sesekali membantu untuk membeli susu anak Bendi.
“Kalau upahnya dari bekerja sopir itu dicukup-cukupi, kadang kalau untuk membeli susu suka dibantu karena takut nggak cukup,” pungkasnya.
Terkait kasus kecelakaan yang dialami menantunya itu, Endang belum bisa berbicara jauh.
Kecelakaan beruntun tepatnya terjadi di GT Ciawi 2, Selasa (4/4) pukul 23.30 WIB arah Jakarta. Dalam insiden ini melibatkan enam kendaraan, di antaranya tronton bermuatan galon air mineral menabrak lima kendaraan yang sedang mengantre di gerbang tol.
Total korban sebanyak 19 orang, delapan korban di antaranya tewas, tiga korban luka berat, tiga korban luka sedang, dan lima luka ringan. Polisi masih menyelidiki kecelakaan tersebut.
Live Update