Sosok Bripda Gilang Korban Bom Kampung Melayu di Mata Keluarga

25 Mei 2017 9:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Suasana kediaman Alm. Bripda Gilang Adinata (Foto: Diah Harni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kediaman Alm. Bripda Gilang Adinata (Foto: Diah Harni/kumparan)
Bripda Gilang menjadi satu di antara 3 polisi yang meninggal dunia saat teror bom bunuh diri terjadi di Terminal Kampung Melayu, Rabu (25/5) malam. Keluarga dan kerabat begitu terpukul dengan kepergian Gilang.
ADVERTISEMENT
Gilang meninggal dunia di usianya yang ke 24. Keluarga tak ada yang menyangka, bahwa tugasnya malam itu, mengawal pawai obor jelang bulan Ramadhan menjadi tugas terakhirnya.
Pihak keluarga pertama kali tahu Gilang menjadi korban lewat televisi. Setelah tahu kabar tersebut, orang tua Gilang menangis histeris seakan tak percaya.
Suasana kediaman Alm. Bripda Gilang Adinata (Foto: Diah Harni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kediaman Alm. Bripda Gilang Adinata (Foto: Diah Harni/kumparan)
"Baru dapat kabar jam setengah 2. Jenazah datang sebelum subuh, dari RS Polri Kramatjati. Keluarga langsung histeris banget, teriak-teriakan," kata salah satu paman Gilang, Bedyo, saat ditemui kumparan (kumparan.com) di rumah duka di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5).
Bella mengatakan, sebelum pergi bertugas, Gilang pamit seperti biasanya. Ia menjelaskan, jenazah akan dimakamkan di kampung halamannya di Klaten, Jawa Tengah usai prosesi upacara penghormatan dari Polri.
ADVERTISEMENT
Semasa hidupnya, Gilang dikenal sebagai sosok yang pendiam. Bedyo mengungkapkan rasa kehilangan yang begitu mendalam
"Orangnya pendiam tapi sangat sopan santun," ucap Bedyo.
Suasana kediaman Alm. Bripda Gilang Adinata (Foto: Diah Harni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kediaman Alm. Bripda Gilang Adinata (Foto: Diah Harni/kumparan)
Laporan dari reporter kumparan Diah Harni