Sosok Perempuan Berbatik Pengadang Marhan Harahap saat Jokowi Salat di Masjid

19 Maret 2024 13:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi meninjau RSUD Sibuhuan di Kabupaten Padang Lawas, Sumut, pada Jumat (15/3). Foto: Dok. kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi meninjau RSUD Sibuhuan di Kabupaten Padang Lawas, Sumut, pada Jumat (15/3). Foto: Dok. kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang pria bernama Marhan Harahap meninggal dunia bersamaan dengan kunjungan Presiden Jokowi di Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, pada Jumat (14/3).
ADVERTISEMENT
Ia meninggal sesaat setelah diadang masuk ke Masjid Agung Rantauprapat untuk salat Jumat. Masjid tersebut juga menjadi lokasi Jokowi salat Jumat.
Lantas, siapa wanita yang mengadang Marhan?
Kasi Humas Polres Labuhanbatu AKP Parlando mengatakan, wanita berbatik yang mengadang Marhan adalah seorang polwan dari Polres Labuhanbatu.
“Itu Polwan. Semua kan sebagian pakai batik petugas, Paspampres pun ada pakai batik ya, ada pakaian dinas,” kata Parlando saat dikonfirmasi pada Selasa (19/3).
“Itu polwan dari Polres (Labuhanbatu), petugas ring 1 untuk penjagaan perempuan,” sambungnya.
Kata Parlando, Marhan diadang karena masjid sudah penuh sesuai dengan kapasitas. Personel sudah bekerja sesuai dengan sesuai dengan SOP.
Menurutnya, proses pengadangan pun dilakukan dengan humanis. Tak ada kekerasan.
ADVERTISEMENT
“Jadi kan diadang dengan cara merentangkan tangan karena enggak muat lagi (masjid) dan yang lain pun sebelumnya itu sudah kita sarankan juga (pindah masjid),” kata dia.
“Yang biasa sembahyang di situ banyak enggak kebagian karena kan antusias masyarakat tinggi yang dari luar banyak datang mau sembahyang bersama Pak Presiden,” jelasnya.
Parlando menuturkan, saat diadang Marhan kemudian pingsan. Ia pun langsung dibawa ke RS untuk mendapatkan pertolongan. Namun, ia dinyatakan meninggal di rumah sakit.
"Dari pihak RS katanya ada riwayat penyakit jantung," jelasnya.

Jokowi sampaikan belasungkawa

Koordinator Staff Khusus Presiden, Ari Dwipayana, angkat bicara mengenai seorang bapak yang meninggal dunia usai dihalangi masuk ke masjid untuk Jumatan saat kunjungan Jokowi di Labuhanbatu, Sumatera Utara, Jumat (14/3).
ADVERTISEMENT
"Presiden turut prihatin dan berempati atas insiden yang terjadi saat kunjungan kerja ke Labuhanbatu, Sumatera Utara, serta menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Alm. Bp. Marhan Harahap," kata Ari saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (19/3).
Ari menuturkan, Presiden Jokowi selalu terbuka untuk berkomunikasi dengan masyarakat dalam setiap kunjungan kerjanya ke berbagai daerah.
Viral di media sosial
Sebelumnya, aksi pengadangan Marhan beredar ramai di media sosial dengan narasi bahwa pengadangan dilakukan oleh Paspampres.
Dalam video yang beredar, terlihat Marhan sedang berjalan menuju Masjid Agung Rantau Prapat. Langkahnya kemudian dihentikan oleh seorang perempuan yang memakai baju batik.
Perempuan itu tampak meminta bapak itu menepi agar tidak menghalangi jalan. Bapak itu kemudian dihampiri petugas kepolisian dan TNI, namun tiba-tiba dia tampak lemas dan kehilangan kesadaran. Lalu dia dibopong.
ADVERTISEMENT