Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Sosok Provokator di Bantul yang Bikin Warga Makamkan Pasien Corona Tanpa Prokes
2 Juni 2021 15:05 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kasus penolakan pemakaman jenazah COVID-19 dengan protokol kesehatan (prokes ) terjadi di Dusun Lopati, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Selain kasus pada 1 Juni lalu, sebelumnya penolakan pemakaman prosedur COVID sudah pernah terjadi. Diduga sosok A juga yang menjadi provokator.
ADVERTISEMENT
"Sebetulnya ini kejadian (tanggal 1 Juni) yang kedua, dulu pernah juga ada pemakaman yang diduga COVID-19 juga ditolak tapi narasi sama," kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bantul , Waljito di Polres Bantul, Rabu (2/6).
Namun, untuk kejadian pertama waktu itu setelah dimakamkan ternyata hasil swab dari rumah sakit keluar negatif. "Meski kemudian yang jadi pembenaran (warga) karena hasil swabnya ternyata negatif," ujarnya.
Dia menjelaskan warga yang terprovokator ini menolak pemakaman dengan prokes COVID-19 karena ingin memakamkan sesuai syariat Islam. Bahkan mereka menyebut pemakaman dari relawan tidak layak.
"Katanya harus sesuai syariat islam wong katanya "makamkan manusia kok seperti memakamkan kucing". Itu kan bahasa yang tidak percaya adanya COVID-19," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Di tempat yang sama, Carik Kalurahan Trimurti Heri Purwanto membenarkan dua kejadian itu lantaran ada provokasi dari sosok A.
"Yang namanya A mengatakan penguburan jenazah seperti kucing ngising (buang). Itu pertama yang kita hadapi," katanya.
Dia menjelaskan untuk yang kasus pertama terjadi pada 18 Mei lalu. Dua kali penolakan pemakaman prokes COVID-19 itu ada peran A.
"Dua kali itu terlibat karena yang dimintai pendapat itu A. A itu saya nggak bisa bilang sebagai tokoh atau apa, ya warga," katanya.
Dia menjelaskan untuk dua kasus itu beruntung peti jenazah tidak dibongkar. Namun langsung dimasukkan liang lahat.
"Warga tidak pakai APD, masker pun tidak. Jenazah tidak dibongkar peti, langsung dimakamkan," ujarnya.
Kasus ini pun telah dilaporkan ke Polres Bantul. Relawan meminta polisi segera menyelidiki kasus ini.
ADVERTISEMENT