Sudah 7.055 Pemotor Ditilang karena Lawan Arus Selama Operasi Patuh Jaya 2020

Polisi lalu lintas memberhentikan seorang pengendara sepeda motor melintas jalur Busway di Jalan Buncit Raya, Jakarta Selatan. Foto: Twitter/@TMCPoldaMetro

Operasi Patuh Jaya 2020 masih digelar hingga 5 Agustus. Hingga pelaksanaan hari ke-11 pada Minggu (2/8) kemarin, sudah lebih dari 25 ribu pengendara ditilang akibat melanggar aturan lalu lintas.

Di hari ke-11 Operasi Patuh 2020, ada 2.477 kendaraan ditilang karena melanggar aturan. Selain itu, juga ada 4.983 kendaraan yang diberikan teguran.

"Jumlah penindakan selama 11 hari: tilang 25.793 dan teguran 48.854. Total penindakan sebanyak 74.647," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, dalan keterangan tertulis, Senin (3/8).

Polisi lalu lintas memberhentikan seorang pengendara sepeda motor melintas jalur Busway di Jalan Buncit Raya, Jakarta Selatan. Foto: Twitter/@TMCPoldaMetro

Pengendara Motor Paling Banyak Ditilang

Berdasarkan data yang dicatat, paling banyak dilakukan oleh pengendara sepeda motor, dengan 20.289 pelanggaran.

"Jumlah kendaraan yang melanggar terbanyak sepeda motor 20.289, mobil penumpang 4.488, dan mobil barang 844," ujar Sambodo.

Tiga jenis pelanggaran terbesar yang dilakukan pengguna sepeda motor antara lain melawan arus (7.055 kasus), tidak mengenakan helm berstandar SNI (5.516 kasus), dan tidak berhenti di belakang garis setop (1.879 kasus).

Sejumlah Polisi Lalu Lintas mengikuti Apel gelar Pasukan Operasi Patuh Jaya Tahun 2020 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/7/2020). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

"Pelanggaran mobil dan kendaraan lain terbanyak berhenti di bahu jalan tol 1.362, garis setop 701, dan menggunakan HP saat berkendara 454," jelas Sambodo.

Sepanjang Operasi Patuh Jaya 2020 digelar, terjadi 37 kecelakaan lalu lintas. Korban meninggal dunia dari insiden kecelakaan sebanyak 3 orang, luka berat 5 orang, dan luka ringan 31 orang.

=====

Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona