Sudah Sepekan, Bagaimana Kelanjutan Kasus Dugaan 'Vaksinasi Bodong' di Karawang?
ADVERTISEMENT
Kasus vaksinator di salah satu puskesmas di Karawang diduga tak menyuntikkan vaksin ke tubuh pasien telah seminggu berlalu atau sejak kasus itu mencuat, Senin (12/7). Namun, hingga kini belum ada titik terang atas kasus itu.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini kepolisian dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana telah memberi perhatian serius atas kasus itu.
Lalu sudah sejauh mana penanganan kasus tersebut?
Terkait hal itu, Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra mengatakan, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan.
“Masih penyelidikan,” kata Rama kepada kumparan, Minggu (18/7).
Rama belum mau memberi penjelasan mendalami terhadap perkembangan kasus itu. Dia menegaskan kasus itu masih diselidiki.
“Masih ditangani Polres,” ujar Rama.
Saat ini, desakan kepada polisi untuk segera mengungkap kasus ini semakin besar. Sebab, vaksinasi saat ini menjadi salah satu fokus Presiden Jokowi dalam melawan corona.
"Investigasi tetap penting. Nanti kalau terbukti tidak ada yang salah, petugas nakesnya akan merasa lebih baik. Tidak merasa dipersalahkan. Sebaliknya, yang menyebarkan video diharapkan dapat bertanggung jawab,” terang Anggota Komisi IX DPR Saleh Daulay, Minggu (18/7).
Polres Karawang sampai saat ini sudah memanggil sejumlah saksi, termasuk vaksinator dan Tari, warga yang memiliki video itu. Polisi juga sudah memeriksa 600 alat suntik dari Puskesmas Wadas tempat vaksinasi berlangsung.
ADVERTISEMENT
Namun, sampai saat ini belum ada titik terang, apakah vaksinasi itu sudah dilakukan, atau vaksinator hanya menusukkan alat suntik tanpa memasukkan cairan vaksin ke dalam tubuh warga.
Sebelumnya, vaksinator bernama Maola Nurul Shinta sekaligus pegawai Puskesmas menyangkal dirinya tidak menginjeksikan cairan vaksin.
"Saya sudah melakukan penyuntikan vaksin sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur). Tiap kami menyuntik, botol vaksin itu langsung kami ambil pakai spuit (pompa piston dalam alat suntik) untuk disuntikkan kepada penerima vaksin," kata Maola di Puskesmas Wadas saat itu.