Suhu Dunia April 2024 Pecahkan Rekor Panas

8 Mei 2024 10:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Beijing menghabiskan hari dengan panas matahari yang ekstrem. Foto: AFP/Yung Jeon-Ye
zoom-in-whitePerbesar
Warga Beijing menghabiskan hari dengan panas matahari yang ekstrem. Foto: AFP/Yung Jeon-Ye
ADVERTISEMENT
April 2024 menjadi bulan dengan pencapaian rekor suhu permukaan udara dan laut global tertinggi di dunia. Hal itu dilaporkan pemantau iklim Uni Eropa, Rabu (8/5).
ADVERTISEMENT
Menurut Copernicus Climate Change Service, kondisi hangat yang tidak biasa ini terjadi meskipun fenomena cuaca El Nino terus melemah. Padahal, sebelumnya El Nino itu dianggap berkontribusi terhadap peningkatan suhu. Namun, pihaknya kini menyoroti dampak perubahan iklim akibat aktivitas manusia.
Sejak Juni 2023, setiap bulannya selalu menjadi periode terpanas yang pernah tercatat di dunia. Hal ini terjadi kembali pada April 2024, dengan suhu mencapai 1,58 derajat celsius di atas rata-rata pra-industri pada 1850-1900.
“Meskipun tidak biasa, rangkaian serupa suhu global bulanan pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2015/2016,” kata Copernicus.
Suhu rata-rata selama 12 bulan terakhir juga mencapai 1,6 derajat celsius di atas suhu pra-industri. Angka itu melampaui target 1,5 derajat celsius yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris 2015 untuk membatasi pemanasan global.
ADVERTISEMENT
"Ini menggambarkan betapa luar biasanya kondisi suhu global saat ini," ungkap ahli iklim Copernicus, Julien Nicolas, kepada AFP.
Seorang wanita dan dua orang anak menyiramkan air ke badan mereka akibat cuaca panas ekstrem yang melanda India. Foto: SANJAY KANOJIA / AFP
Banyak wilayah di Asia, dari India hingga Vietnam, mengalami gelombang panas ekstrem dalam beberapa pekan terakhir. Sementara itu, Brasil bagian selatan dilanda banjir mematikan.
“Setiap peningkatan suhu global disertai dengan peristiwa cuaca ekstrem yang lebih intens dan sering terjadi,” kata Nicolas.
Pada April 2024, perubahan ekstrem seperti banjir dan kekeringan melanda berbagai wilayah.
Nicolas menjelaskan, pola alami El Nino, sebelumnya menghangatkan Samudera Pasifik dan menyebabkan kenaikan suhu global, mencapai puncaknya awal tahun ini dan kembali netral pada April lalu.
Prediksi El Nino 2024 oleh BMKG dan badan klimatologi dunia pada Desember 2023. Foto: Dok. BMKG
Prediksi iklim menunjukkan, paruh kedua tahun ini akan terjadi transisi ke La Nina, periode yang dapat menurunkan suhu global. Tetapi kondisinya masih belum pasti.
ADVERTISEMENT
Maret lalu, PBB telah memperingatkan ada kemungkinan besar bahwa 2024 akan mengalami rekor suhu tertinggi, setelah 2023 yang merupakan satu dekade dengan suhu tertinggi.
Menurut Nicolas, masih terlalu dini untuk memprediksi apakah rekor baru akan terus dipecahkan, mengingat ekstremnya cuaca 2023 lalu.