Sultan Brunei Reshuffle Kabinet, Tunjuk Menteri Wanita Pertama dalam Sejarah

Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah. Foto: AFP

Sultan Brunei Hassanal Bolkiah mengumumkan perombakan menteri kabinet. Hal itu disampaikan dalam pidato khusus yang disiarkan secara nasional pada Selasa (7/6).

Kabinet baru akan efektik menjabat mulai Selasa untuk masa jabatan empat tahun. Pada pidato tersebut, Hajah Romaizah diangkat sebagai Menteri Pendidikan. Dia menjadi menteri wanita pertama di Pemerintahan Brunei.

Sultan juga mengumumkan sejumlah menteri senior yang mengundurkan diri. Termasuk Menteri Dalam Negeri Haji Awang Abu Bakar, Menteri Sumber Daya Primer dan Pariwisata Haji Ali, dan Menteri Pembangunan Haji Suhaimi.

Sultan Bolkiah akan mempertahankan posisi teratas sebagai Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan, dan Menteri Keuangan dan Ekonomi.

Sejumlah wajah lama akan terus bertugas di kabinet baru dengan tugas masing-masing tidak berubah. Di antaranya adalah Menteri Agama Haji Awang Badaruddin, Menteri Keuangan dan Ekonomi Kedua dan Menteri di Kantor Perdana Menteri Haji Mohd Amin Liew Abdullah, Menteri Luar Negeri Kedua Haji Erywan, dan Menteri Kesehatan Haji Md Isham.

Saat mengumumkan susunan menteri dan wakil menteri baru, Sultan kembali menegaskan bahwa pengangkatan tersebut merupakan amanah yang harus dijalankan dengan penuh loyalitas dan tanggung jawab.

“Langkah perombakan kabinet awal bertujuan untuk menyuntikkan lebih banyak vitalitas dan energi ke dalam sistem administrasi sambil menjaga stabilitas di bidang utama urusan dalam dan luar negeri,” kata seorang analis media lokal yang menolak disebutkan namanya mengatakan kepada Xinhua, dikutip dari The Straits Times.

Pemerintah Brunei terakhir di-reshuffle pada Januari 2018 dengan masa jabatan lima tahun dengan beberapa menteri veteran diganti.

Penulis: Sekar Ayu.