Sumber Api yang Bakar Anak Pamen TNI di Halim Berasal dari Korek

Konpers terkait CHR (16), anak perwira menengah (pamen) TNI AU, yang ditemukan tewas terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma, di Polres Jakarta Timur, Selasa (3/10/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan

Polisi menemukan sumber api dari CHR (16), anak pamen TNI yang ditemukan tewas dengan kondisi terbakar di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma, berasal dari korek. Korek itu ditemukan di samping CHR pada olah TKP ke-2.

Hal itu disampaikan Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Simarmata, dalam konpers di Mapolres Metro Jakarta Timur, Selasa (3/10).

"Kan kita malam olah TKP pertama, besoknya (lagi)dengan tim Labfor, makanya baru kita temukan di olah TKP ke-2 ada korek dan lain-lain, tutup botol," kata Leo.

"Karena (kalau) malam gelap, kita tidak bisa liat barang detail. Kepentingan utama, korban kita evakuasi. Ya (korek di samping korban)," imbuhnya.

Dalam temuan olah TKP pertama, ditemukan bahan bakar bensin. Korek ini yang diduga menyulut api ke bensin.

Dua lembar kertas berisi curhatan yang ditemukan di kamar CHR (16), anak perwira menengah (pamen) TNI AU, yang ditemukan tewas terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma. Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan

Korek tersebut merupakan korek gas. Namun, detail lainnya tak dapat dirinci karena korek sudah habis terbakar.

"Hasil gelar sudah ada, tidak terkategorisasi kalau nggak salah. Ya kalau dari korek nggak bisa diambil, sudah habis terbakar. Korek gas," jelas Leo.

CHR meninggalkan rumah pada Minggu (24/9) sekitar pukul 18.40 WIB. Jasad korban lalu ditemukan dalam kondisi terbakar sekitar satu jam kemudian pada 19.40 WIB di Pos Spion di kawasan Lanud Halim, Jakarta timur.

Ia mengalami hampir 91 persen luka bakar. Selain itu, di tubuh korban juga ditemukan 6 luka tusukan pisau di tubuhnya, dengan 3 di antaranya berakibat fatal karena menusuk hati.

Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Leonardus Simarmata. Foto: Dok. Istimewa

CHR merupakan seorang gamer. Dia memiliki akun game online Roblox yang di dalamnya ada pesan yang diketiknya sebagai status dalam permainan tersebut.

Pesan tersebut jika diterjemahkan menjadi: 'Halo, jika kamu melihat ini, besar kemungkinan saya sudah mati'. Selain itu, ditemukan dua lembar kertas dengan tulisan tangan CHR yang dapat disimpulkan bahwa ia lebih merasa dihargai di dunia gamers.

Meski, polisi masih mendalami apakah kasus ini dapat dikategorikan sebagai bunuh diri. Polisi masih memeriksa keterangan 12 saksi termasuk orang tua, guru, dan teman, juga yang terkait dengan psikologis CHR.