Sungai Ciliwung di Pejaten Timur Akan Dinormalisasi, Butuh Rp 30 M

9 Oktober 2019 19:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Relawan tim naturalisasi sungai Ciliwung-Cisadane menyusuri aliran anak sungai Cisadane Kali Baru yang dipenuhi sampah di Cilebut, Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Relawan tim naturalisasi sungai Ciliwung-Cisadane menyusuri aliran anak sungai Cisadane Kali Baru yang dipenuhi sampah di Cilebut, Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) akan melanjutkan program normalisasi Sungai Ciliwung. Kadis Sumber Daya Air DKI Jakarta, Juaini, mengatakan, program itu akan direalisasi pada tahun 2020.
ADVERTISEMENT
"Tahun depan rencana program normalisasi 1,5 km Sungai Ciliwung," kata Juaini di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (9/10).
Normalisasi tersebut dilakukan di kawasan Pejaten Timur. Juaini memastikan Dinas Sumber Daya Air sudah mengupayakan pembebasan lahan-lahan yang tergusur untuk dinormalisasi.
Relawan tim naturalisasi sungai Ciliwung-Cisadane menyusuri aliran anak sungai Cisadane Kali Baru yang dipenuhi sampah di Cilebut, Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
"Kali Ciliwung fisik di BBWSCC, sheet pile. Normalisasi inilah yang saya kerjakan," ucap Juaini.
Sheet pile yang dimaksud Juaini yakni konsep normalisasi dengan membangun dinding beton vertikal untuk membendung tanah dan masuknya air. Adapun anggaran yang akan digunakan nanti berasal dari APBN tahun 2020, sekitar Rp 25 sampai Rp 30 miliar, dan diserahkan kepada Kementerian PUPR.
"Anggaran itu kita sesuaikan dengan anggaran yang ada. Sambil nunggu di KUA PPAS yang lagi jalan ini untuk pengerukan dan pembebasan," ujar Juaini.
Petugas membersihkan sampah yang mengapung di aliran anak Kali Ciliwung, Pasar Baru, Kamis (29/8). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Selain normalisasi, Dinas Sumber Daya Air juga melakukan upaya naturalisasi di lima waduk. Program ini dibuat untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan.
ADVERTISEMENT
"Sementara ini naturalisasi kita ada di lima waduk, Kampung Rambutan, Cimanggis, Sunter, Pondok Ranggon," tutur Juaini.