Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Surat Korban Kapal Titanic Laku Dilelang Rp 2,2 Miliar
23 Oktober 2017 12:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Sebuah surat pribadi yang ditemukan di jasad korban kapal Titanic berhasil dilelang seharga 166 ribu dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 2.2 miliar.
ADVERTISEMENT
Nilai tersebut merupakan yang paling tinggi di antara surat peninggalan kapal Titanic lain. Surat ini pun adalah satu-satunya barang yang masih terdapat noda lautan Samudera Atlantik di permukaan kertasnya.
Diketahui surat berharga miliaran ini ditulis seorang penumpang Titanic bernama Alaxander Oskar Holverson. Ia rencananya mengirimkan surat mengenai kekagumnya atas kemewahan, lezatnya masakan, dan merdunya musik di Titanic kepada ibunya.
"Jika semuanya berjalan lancar Rabu pagi kami tiba," tulis Holverson seperti dikutip dari Asia One, Senin (23/10).
Holverson merupakan seorang salesman kelahiran Minnesota. Dia berada di dalam kapal nahas itu bersama sang istri, Mary Alice. Belahan jiwa Holverson tersebut adalah satu dari sedikit korban selamat dalam kejadian tenggelamnya Titanic.
Surat itu dijual oleh keluarga Holverson ke balai lelang Henry Aldrige & Son yang berada di kota Devizes, Inggris Selatan.
ADVERTISEMENT
Juru Lelang Andrew Aldrige mengatakan tak heran jika surat itu masih bernilai sangat mahal. Sebab, barang-barang terkait Titanic hingga kini masih menjadi buruan para kolektor.
"Harga menggambarkan ketertarikan berkelanjutan terhadap barang dari penumpang dan kru kapal Titanic," sebut Aldrige.
"Saya senang surat Titanic memecahkan rekor dunia baru. Ini merefleksikan statusnya sebagai salah satu surat Titanic penting yang pernah dilelang," tambah dia.
Sampai sekarang Titanic adalah kapal pesiar antar benua terbesar yang tenggelam di lautan. Insiden nahas itu terjadi pada 14 April 1912.
Saat itu Titanic sedang melakukan perjalanan dari Southampton menuju New York. Namun, saat berada di Samudera Atlantik kapal itu menabrak gunung es dan tenggelam, menewaskan 1.500 orang.