Survei Ekonomi 2026 Terancam Efisiensi, DPR Sepakati Relaksasi Tambahan Anggaran

13 Februari 2025 15:45 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Rapat Dengar Pendapat Komisi X DPR RI dengan Kepala Perpustakaan Nasional RI, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, dan Kepala Badan Pusat Statistik Indonesia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Rapat Dengar Pendapat Komisi X DPR RI dengan Kepala Perpustakaan Nasional RI, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, dan Kepala Badan Pusat Statistik Indonesia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis efisiensi anggaran tahun 2025 berdasar instruksi Presiden Prabowo Subianto. Anggaran mereka terpotong Rp 1,59 miliar atau sebesar 27,89 persen.
ADVERTISEMENT
"Pagu awal Rp 5,7 miliar kemudian ada efisiensi Rp 1,59 miliar menjadi Rp 4,11 miliar," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam rapat dengan Komisi X DPR, Kamis (13/2).
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam raker dengan Komisi X DPR di Senayan, Kamis (13/2/2025). Foto: YouTube Komisi X DPR
Amalia kemudian mengungkap ada sejumlah program terancam dijalankan karena efisiensi ini. Salah satunya Survei Indeks Ekonomi yang semestinya dilakukan tahun 2026.
Survei itu memuat updating kerangka wilayah hingga pembangunan nasional.
Berikut selengkapnya kegiatan yang bisa terimbas efisiensi:
Oleh karena itu BPS kemudian mengajukan relaksasi anggaran untuk 3 program tersebut. Totalnya mencapai Rp 1,05 triliun.
DPR pun menyepakati relaksasi tersebut. Sehingga hal tersebut akan dibawa kembali ke Kementerian Keuangan.
Efisiensi Anggaran BPS 2025. Foto: Dok. BPS