Survei Pilgub Jabar: Elektabilitas Dedi Mulyadi Naik, Tempel Ridwan Kamil

24 Februari 2022 17:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menunjukan cara membungkus daging kurban dengan memanfaatkan daun jati. Foto: Dok. Tim Media Dedi Mulyadi
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menunjukan cara membungkus daging kurban dengan memanfaatkan daun jati. Foto: Dok. Tim Media Dedi Mulyadi
ADVERTISEMENT
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Dedi Mulyadi menjadi pesaing ketat Ridwan Kamil untuk Pilgub Jawa Barat 2024. Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan, elektabilitas Dedi terus menanjak dan mendekati Emil.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul, mengakui meski elektabilitas Dedi meningkat, namun jarak suaranya dengan Emil masih cukup jauh.
Jika dirincikan, untuk simulasi 20 calon gubernur, Ridwan Kamil masih memimpin dengan 45,2 persen, Dedi Mulyadi 24,7 persen, dan Dede Yusuf 8,5 persen.
Sementara itu, ada nama-nama lain seperti Uu Ruzhanul Ulum, Cellica Nurachadiana, Desy Ratnasari, Ahmad Syaikhu, Bima Arya, Nurul Arifin, Rieke Dyah Pitaloka, Ace Hasan Sadzily. Meski, elektabilitas mereka masih di bawah 5 persen.
Survei elektabilitas calon gubernur Jawa Barat versi LSI Denny JA. Foto: LSI Denny JA
Survei elektabilitas calon gubernur Jawa Barat versi LSI Denny JA. Foto: LSI Denny JA
Setelah dikerucutkan 10 calon tanpa Ridwan Kamil yang santer dikabarkan juga bakal maju Pilpres 2024, elektabilits Dedi Mulyadi melesat ke angka 38 persen. Lalu disusul Dede Yusuf 22,7 persen, Uu 6,7 persen, Desy Ratnasari 5,8 persen, Ahmad Syaikhu 3,5 persen, dan Atalia Kamil 1,8 persen.
ADVERTISEMENT
"Dari simulasi tanpa RK, terlihat jelas bahwa Kang DM yang paling banyak menerima berkah limpahan suara. Disusul Dede Yusuf yang cukup tinggi juga. Karena itu, jika RK akhirnya lebih memilih sebagai capres atau cawapres, tidak sebagai cagub, maka hanya Dedi Mulyadi yang punya potensi melenggang menang," ucap Toto, Kamis (24/2).
Meski demikian, Denny menjelaskan, peluang kandidat lain tetap terbuka. Apalagi, masih ada waktu tiga tahun hingga tahun 2024 bagi pemilih untuk menentukan atau bahkan mengubah pilihannya.
Terlebih, masih ada 42 persen responden belum menentukan pilihan sehingga dapat dijadikan dulangan suara oleh para calon.
"Biasanya, kategori pemilih seperti itu, tak akan berubah sampai hari H pemilihan. Kecuali ada badai politik dahsyat yang menimpa mereka," papar dia.
ADVERTISEMENT
Dedi Mulyadi. Foto: kumparan
Terkait elektabilitas Dedi yang meningkat, Toto mengatakan mantan Bupati Purwakarta itu memiliki tingkat kesukaan dan pengenalan yang tinggi hingga mencapai nyaris 90 persen. Kemudian, faktor lain yang membuat elektabilitas Dedi meningkat karena mengemas program turun langsung ke masyarakat yang disiarkan di berbagai kanal media.
"Kekuatan Kang DM di media sosial lebih pada kontennya yang news value. Dia bemain isu yang kuat public interestnya seperti isu kerakyatan, bantuan kepada rakyat kecil, soal sampah dan sejenisnya. Ditambah lagi dia juga punya brand yang kuat sebagai tokoh Sunda yang setia dan konsisten memperjuangkan dan melestarikan sunda, dalam arti peradaban, bukan suku," tutur dia.
Survei LSI Denny JA dilakukan selama rentang 2 Februari hingga 7 Februari 2022, dengan menggunakan metode wawancara tatap muka multistage random sampling. Terdapat 600 orang responden dengan margin of error mencapai angka 4,1 persen.
ADVERTISEMENT