Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Swasembada Daging, Indonesia Butuh Sentra Ternak Baru
23 Mei 2017 9:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Pemerintah dinilai perlu membangun sentra produksi ternak baru. Sebab, zona khusus ternak di Indonesia terancam berkurang seiring terus berkembangnya pembangunan perumahan dan pengembangan pariwisata.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia, Thomas Sembiring, mengatakan saat ini sentra produksi ternak hanya ada di 6 wilayah, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Dalam 10 tahun ke depan, sentra produksi ternak kita akan berkurang dari enam menjadi empat, karena Bali dan NTB ingin fokus mengembangkan pariwisata," kata Thomas kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (23/5).
Menurut dia, pemerintah memang menargetkan swasembada daging dengan mengimpor indukan sapi dan kerbau. Namun jika sentra produksi terus berkurang, akan kesulitan mengembangkannya.
Sementara itu, Kementerian Pertanian tengah mengintensifkan program upaya khusus sapi indukan wajib bunting (siwab) yang bertujuan meningkatkan populasi dan produksi ternak.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, mengatakan dengan program utama upaya khusus Siwab yaitu inseminasi buatan (IB) dilakukan untuk meningkatkan produksi ternak.
"Ini untuk meningkatkan produksi ternak agar bisa mengurangi impor indukan," kata Diarmita.
Kementerian Pertanian menargetkan pada 2025 Indonesia bisa swasembada dengan produksi mencapai 42 juta ekor sapi. Adapaun nerdasarkan sensus Badan Pusat Statistik pada 2013, populasi sapi dan kerbau mencapai 15,1 juta ekor yang terdiri dari 13,5 juta sapi indukan, 472.000 sapi perah, dan 1,1 juta ekor kerbau.
Jumlah populasi sapi dan kerbau betina dewasa saat ini mencapai 5,62 juta ekor. Sebesar 71,76 persen atau setara 4,03 juta ekor merupakan betina produktif.
ADVERTISEMENT
Kementan berencana mengimpor sapi indukan sebanyak 30.000 ekor pada tahun depan. Sementara untuk tahun ini, pihaknya hanya melakukan pengadaan sapi indukan lokal sebanyak 5.000 ekor untuk dibagikan ke kelompok peternak.